Bandung: Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bertugas di lingkungan Pemerintah Kota Bandung agar tidak mudah terpengaruh oleh godaan yang mengarah pada praktik korupsi.
Ia mengimbau agar seluruh pegawai menjaga reputasi Pemkot Bandung, mengingat adanya sejumlah kasus hukum sebelumnya yang menjerat beberapa pejabat dan ASN.
“Integritas, ya integritas. Kota Bandung ini sekarang betul-betul menjadi salah satu contoh baik oleh Kejaksaan Agung beserta jajarannya, dari Kejaksaan Tinggi sampai Kejaksaan Negeri. Bahkan Pengadilan Negeri maupun KPK juga menaruh perhatian besar. Kami selalu diingatkan untuk menjaga integritas, dan itu menjadi pondasi dalam mewujudkan Bandung Amanah,” tegas Farhan saat pelantikan ASN dan PPPK beberapa waktu lalu di Balai Kota Bandung.
Secara khusus, Farhan juga menyoroti peran tenaga kesehatan, terutama terkait pentingnya kemampuan komunikasi yang efektif. Hal ini, katanya, menjadi pelajaran penting setelah munculnya insiden di RSUD Ujungberung, di mana terjadi kericuhan akibat keluarga pasien merasa tidak dilayani dengan baik.
"Selain pelayanan medis, komunikasi yang baik dengan masyarakat harus kita perbaiki. Itu bagian dari pelayanan publik yang amanah," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bandung, Evi Hendarin, memaparkan bahwa pelantikan kali ini mencakup 208 PPPK yang terdiri dari 21 tenaga teknis, 181 tenaga kesehatan, dan 4 tenaga guru. Selain itu, empat CPNS lulusan IPDN yang telah menyelesaikan masa magang selama satu tahun juga turut dilantik secara resmi.
"Ini merupakan bagian dari formasi 2024 tahap dua. Sebelumnya, pada tahap satu sudah dilantik sebanyak 532 orang, mayoritas guru. Jadi total formasi tahun 2024 sebanyak 790, yang kini sudah terpenuhi melalui dua tahap," jelas Evi.
Bandung: Wali Kota Bandung,
Muhammad Farhan mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bertugas di lingkungan Pemerintah Kota Bandung agar tidak mudah terpengaruh oleh godaan yang mengarah pada praktik korupsi.
Ia mengimbau agar seluruh pegawai menjaga reputasi Pemkot
Bandung, mengingat adanya sejumlah kasus hukum sebelumnya yang menjerat beberapa pejabat dan ASN.
“Integritas, ya integritas. Kota Bandung ini sekarang betul-betul menjadi salah satu contoh baik oleh Kejaksaan Agung beserta jajarannya, dari Kejaksaan Tinggi sampai Kejaksaan Negeri. Bahkan Pengadilan Negeri maupun KPK juga menaruh perhatian besar. Kami selalu diingatkan untuk menjaga integritas, dan itu menjadi pondasi dalam mewujudkan Bandung Amanah,” tegas Farhan saat pelantikan ASN dan PPPK beberapa waktu lalu di Balai Kota Bandung.
Secara khusus, Farhan juga menyoroti peran tenaga kesehatan, terutama terkait pentingnya kemampuan komunikasi yang efektif. Hal ini, katanya, menjadi pelajaran penting setelah munculnya insiden di RSUD Ujungberung, di mana terjadi kericuhan akibat keluarga pasien merasa tidak dilayani dengan baik.
"Selain pelayanan medis, komunikasi yang baik dengan masyarakat harus kita perbaiki. Itu bagian dari pelayanan publik yang amanah," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bandung, Evi Hendarin, memaparkan bahwa pelantikan kali ini mencakup 208 PPPK yang terdiri dari 21 tenaga teknis, 181 tenaga kesehatan, dan 4 tenaga guru. Selain itu, empat CPNS lulusan IPDN yang telah menyelesaikan masa magang selama satu tahun juga turut dilantik secara resmi.
"Ini merupakan bagian dari formasi 2024 tahap dua. Sebelumnya, pada tahap satu sudah dilantik sebanyak 532 orang, mayoritas guru. Jadi total formasi tahun 2024 sebanyak 790, yang kini sudah terpenuhi melalui dua tahap," jelas Evi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(PRI)