Bandung: Pemerintah Kota Bandung kembali menghidupkan sistem keamanan lingkungan (siskamling) sebagai bagian dari upaya menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan bahwa program ini menjadi langkah strategis untuk memastikan keamanan dan kenyamanan di setiap sudut Kota Bandung.
Meskipun siskamling bukanlah hal baru, pelaksanaannya kini diperkuat melalui surat edaran resmi dari Bagian Tata Pemerintahan. Kebijakan ini lahir sebagai respons atas kejadian hilangnya lampu penerangan di Teras Cihampelas beberapa waktu lalu.
“Belajar dari pengalaman itu, kami langsung berpikir bagaimana caranya menjaga wilayah secara menyeluruh. Maka, siskamling menjadi solusi. Alhamdulillah, antusiasme masyarakat luar biasa. Saat saya cek di lapangan, hampir semua warga ikut terlibat,” ujar Farhan melansir dari Metrotvnews.
Menurut Farhan, keberhasilan siskamling sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat. Meski demikian, Farhan juga mengakui adanya masukan dari pemerintah pusat, terutama mengenai peran generasi muda dalam menjaga keamanan lingkungan.
“Memang kecenderungan generasi milenial itu berbeda, tapi syukurlah ada peran Karang Taruna yang siap ikut serta. InsyaAllah pada 26 September nanti, kita akan melantik Karang Taruna, dan saya berharap siskamling menjadi salah satu agenda utama yang mereka dukung,” jelas Farhan.
Ia juga mengangkat masalah keamanan di malam hari, termasuk aktivitas kelompok motor dan gangguan yang disebabkan oleh minuman keras. Ia menegaskan perlunya sinergi semua pihak untuk mengatasi potensi gangguan demi terciptanya lingkungan yang aman dan nyaman.
Siskamling didukung aplikasi LACI
Selain itu, Farhan menambahkan bahwa penerapan siskamling akan didukung oleh penggunaan aplikasi LACI (Layanan Catatan Informasi Detail RT dan RW). Aplikasi ini berfungsi sebagai alat pendataan untuk memonitor sekaligus menilai pemberdayaan masyarakat di tingkat RT dan RW.
“Salah satu syarat keberhasilan prakarsa ini adalah pembangunan prasarana yang berbasis data. Dengan LACI, kita bisa memastikan apakah pemberdayaan masyarakat di RT-RW berjalan baik. Maka siskamling harus dijalankan terus-menerus, bukan sekadar seremonial,” pungkas Farhan.
Bandung: Pemerintah
Kota Bandung kembali menghidupkan sistem keamanan lingkungan (siskamling) sebagai bagian dari upaya menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan bahwa program ini menjadi langkah strategis untuk memastikan keamanan dan kenyamanan di setiap sudut Kota Bandung.
Meskipun siskamling bukanlah hal baru, pelaksanaannya kini diperkuat melalui surat edaran resmi dari Bagian Tata Pemerintahan. Kebijakan ini lahir sebagai respons atas kejadian hilangnya lampu penerangan di Teras Cihampelas beberapa waktu lalu.
“Belajar dari pengalaman itu, kami langsung berpikir bagaimana caranya menjaga wilayah secara menyeluruh. Maka, siskamling menjadi solusi. Alhamdulillah, antusiasme masyarakat luar biasa. Saat saya cek di lapangan, hampir semua warga ikut terlibat,” ujar Farhan melansir dari Metrotvnews.
Menurut Farhan, keberhasilan siskamling sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat. Meski demikian, Farhan juga mengakui adanya masukan dari pemerintah pusat, terutama mengenai peran generasi muda dalam menjaga keamanan lingkungan.
“Memang kecenderungan generasi milenial itu berbeda, tapi syukurlah ada peran Karang Taruna yang siap ikut serta. InsyaAllah pada 26 September nanti, kita akan melantik Karang Taruna, dan saya berharap siskamling menjadi salah satu agenda utama yang mereka dukung,” jelas Farhan.
Ia juga mengangkat masalah keamanan di malam hari, termasuk aktivitas kelompok motor dan gangguan yang disebabkan oleh minuman keras. Ia menegaskan perlunya sinergi semua pihak untuk mengatasi potensi gangguan demi terciptanya lingkungan yang aman dan nyaman.
Siskamling didukung aplikasi LACI
Selain itu, Farhan menambahkan bahwa penerapan siskamling akan didukung oleh penggunaan aplikasi LACI (Layanan Catatan Informasi Detail RT dan RW). Aplikasi ini berfungsi sebagai alat pendataan untuk memonitor sekaligus menilai pemberdayaan masyarakat di tingkat RT dan RW.
“Salah satu syarat keberhasilan prakarsa ini adalah pembangunan prasarana yang berbasis data. Dengan LACI, kita bisa memastikan apakah pemberdayaan masyarakat di RT-RW berjalan baik. Maka siskamling harus dijalankan terus-menerus, bukan sekadar seremonial,” pungkas Farhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(PRI)