medcom.id, Tangerang: Bupati Tangerang, Ahmed Zaky Iskandar memastikan, Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang bakal menanggung biaya perawatan dan pengobatan korban ledakan gudang petasan. Hal ini sudah diatur dalam Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Kabupaten Tangerang.
"Di RSUD sudah ada Jamkesda, semua kita bantu lewat Jamkesda," kata Ahmed saat menjenguk TUJUH korban ledakan di RSU Kabupaten Tangerang, Kamis 26 Oktober 2017.
Pun demikian ia belum bersedia menyebut kisaran dana yang ditanggung, terkait pemenuhan fasilitas kesehatan bagi korban. Saat ini proses perawatan dan pengobatan tengah dilakukan, sehingga belum ada rincian biaya. Prinsipnya semua biaya akan ditanggung oleh pemda dengan skema Jamkesda.
Baca: Satu Korban Ledakan Pabrik Petasan Maut Dirujuk ke RSCM
Fasilitas pemenuhan kesehatan itu juga berlaku bagi korban yang belum mengurus Jamkesda. Bupati bersedia mengakomodir pengurusan dokumen jaminan kesehatan hingga tuntas. "Ada Jamkesda, yang belum punya diuruskan," katanya.
Sementara itu, terkait tanggung jawab pemilik pabrik, Ahmed menyebut seyogyanya ada pemenuhan hak bagi para karyawan berupa ganti rugi atau perawatan pengobatan dan lain hal. Namun sampai saat ini ia mengaku belum berkomunikasi dengan empunya pabrik, karena masih berkonsentrasi proses evakuasi.
Baca: Keluarga Korban Ledakan Pontang-panting Cari Kabar ke RS
"Belum-belum, kita konsentrasi untuk menangani dulu dari tadi siang konsentrasi untuk menangani apinya. Kemudian mengevakuasi korban semua menjelang sore kita coba mengevakuasi jenazah para korban yang ada disana," sambung Ahmed.
Seperti diketahui, RSU Kabupaten Tangerang menerima tujuh korban yang terdiri dari lima perempuan dan dua laki-laki dirujuk ke RS daerah itu, yakni Nurhayati (20), Lilis (22), Siti Fatimah (15), Atin Puspita (32), Sami (35), M Khadiman (25), Anggi (18). Satu korban atas nama Atin Puspita menjalani operasi, sementara Siti Fatimah dan Nurhayati menjalani perawatan intensif di ICU. Adapun Sami tengah dirujuk ke RSCM guna mendapat perawatan ICU, karena ruangan befasilitas itu di RSU Kabupaten Tangerang penuh.
Ketujuh pasien itu datang pukul 13.00 setelah dirujuk dari RS Bunda, Tangerang. Dokter IGD RSU Kabupaten Tangerang Muhamad Fiza menyebut kondisi lima pasien yang mendapat perawatan relatif stabil. "(Mengalami) luka bakar, gradenya 2,3. Luas terkecil 20-80%," katanya.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/5b25Mr4N" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Tangerang: Bupati Tangerang, Ahmed Zaky Iskandar memastikan, Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang bakal menanggung biaya perawatan dan pengobatan korban ledakan gudang petasan. Hal ini sudah diatur dalam Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Kabupaten Tangerang.
"Di RSUD sudah ada Jamkesda, semua kita bantu lewat Jamkesda," kata Ahmed saat menjenguk TUJUH korban ledakan di RSU Kabupaten Tangerang, Kamis 26 Oktober 2017.
Pun demikian ia belum bersedia menyebut kisaran dana yang ditanggung, terkait pemenuhan fasilitas kesehatan bagi korban. Saat ini proses perawatan dan pengobatan tengah dilakukan, sehingga belum ada rincian biaya. Prinsipnya semua biaya akan ditanggung oleh pemda dengan skema Jamkesda.
Baca: Satu Korban Ledakan Pabrik Petasan Maut Dirujuk ke RSCM
Fasilitas pemenuhan kesehatan itu juga berlaku bagi korban yang belum mengurus Jamkesda. Bupati bersedia mengakomodir pengurusan dokumen jaminan kesehatan hingga tuntas. "Ada Jamkesda, yang belum punya diuruskan," katanya.
Sementara itu, terkait tanggung jawab pemilik pabrik, Ahmed menyebut seyogyanya ada pemenuhan hak bagi para karyawan berupa ganti rugi atau perawatan pengobatan dan lain hal. Namun sampai saat ini ia mengaku belum berkomunikasi dengan empunya pabrik, karena masih berkonsentrasi proses evakuasi.
Baca: Keluarga Korban Ledakan Pontang-panting Cari Kabar ke RS
"Belum-belum, kita konsentrasi untuk menangani dulu dari tadi siang konsentrasi untuk menangani apinya. Kemudian mengevakuasi korban semua menjelang sore kita coba mengevakuasi jenazah para korban yang ada disana," sambung Ahmed.
Seperti diketahui, RSU Kabupaten Tangerang menerima tujuh korban yang terdiri dari lima perempuan dan dua laki-laki dirujuk ke RS daerah itu, yakni Nurhayati (20), Lilis (22), Siti Fatimah (15), Atin Puspita (32), Sami (35), M Khadiman (25), Anggi (18). Satu korban atas nama Atin Puspita menjalani operasi, sementara Siti Fatimah dan Nurhayati menjalani perawatan intensif di ICU. Adapun Sami tengah dirujuk ke RSCM guna mendapat perawatan ICU, karena ruangan befasilitas itu di RSU Kabupaten Tangerang penuh.
Ketujuh pasien itu datang pukul 13.00 setelah dirujuk dari RS Bunda, Tangerang. Dokter IGD RSU Kabupaten Tangerang Muhamad Fiza menyebut kondisi lima pasien yang mendapat perawatan relatif stabil. "(Mengalami) luka bakar, gradenya 2,3. Luas terkecil 20-80%," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DMR)