Ilustrasi pemudik di terminal. ANT/Indrianto Eko Suwarso
Ilustrasi pemudik di terminal. ANT/Indrianto Eko Suwarso

Risiko Penularan Covid-19 Sangat Besar Saat Mudik

Siti Yona Hukmana • 06 April 2020 13:49
Jakarta: Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto menyebut risiko penularan virus korona (covid-19) sangat besar terjadi saat mudik. Dia mengimbau masyarakat menunda pulang ke kampung halaman.
 
"Karena ada perjalanan panjang yang kita lakukan dan sangat mungkin akan bertemu dengan banyak orang dengan berbagai situasi. Inilah yang kemudian memunculkan risiko-risiko yang lebih besar," kata Yurianto dalam konferensi pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Senin, 6 April 2020.
 
Juru bicara pemerintah untuk penanganan korona itu menyebut perjalanan ke kampung halaman tidak hanya bicara berangkat dan sampai di tujuan. Masyarakat harus melewati terminal, stasiun, atau bandara.

"Begitu saya naik kendaraan saya juga enggak tahu yang seperti apa di dalam kendaraan," ucap dia.
 
Penularan juga bisa terjadi di dalam bus yang memiliki pendingin ruangan. Sirkulasi udara tidak berganti.
 
(Baca: Pemerintah Masih Galau Soal Mudik)
 
Dia menuturkan penularan juga bisa terjadi ketika droplet pemudik yang terjangkit korona menempel pada bagian transportasi umum. Seperti tempat duduk dan gagang pintu.
 
"Katakan ada orang yang lain sakit dan sebagainya, batuk mengenai kursi tempat duduk dan sebagainya, pintu kita pegang. Sangat mungkin kita berisiko tertular," papar dia.
 
Yurianto meyakini dalam perjalanan berpotensi besar bertemu dengan banyak orang yang berisiko menularkan atau tertular virus korona. Kemudian, virus itu dibawa pemudik ke kampung halaman. Salah satu yang tertular pertama kali adalah keluarga.
 
"Katakan yang sederhana, namanya pulang kampung pasti makan bersama dalam satu meja. Kita batuk mencemari alat makan seperti sendok, rak sendok, semua akan menggunakan itu, pasti akan menyebar," kata Yurianto.
 
Jumlah pasien positif korona di Indonesia mencapai 2.273 orang per Minggu, 5 April 2020. Sebanyak 164 pasien dinyatakan sembuh, sedangkan 198 orang meninggal.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan