Jakarta: Kepala daerah membutuhkan dukungan seluruh pihak untuk memasifkan pembangunan hijau. Dukungan teknis hingga pendanaan diperlukan untuk menyokong pembangunan hijau di Indonesia.
"Hal ini, tidak hanya berpengaruh positif terhadap lingkungan, tapi juga perekonomian masyarakat," kata Deputi Kemaritiman dan Sumber Daya Alam (SDA) Bappenas Arifin Rudiyanto melalui keterangan tertulis, Kamis, 7 April 2022.
Hal tersebut dibeberkan Arifin dalam Forum Aksi Kolektif Yurisdiksi (JCAF) yang ke-7. Dia mencontohkan pembangunan hijau di Kabupaten Siak, Riau. Menurut Arifin, hal tersebut perlu dicontoh wilayah lain, bahkan Siak mampu menanggulangi dampak kebakaran hutan pada 2015 yang menyebabkan kerugian Rp16,1 triliun.
"Ekonomi hijau sebagai game changer dalam Strategi Transformasi Ekonomi untuk mendorong Indonesia lepas dari Middle Income Trap sebelum tahun 2045," kata Arifin.
Wakil Bupati Siak M Husni Merza menyampaikan komitmen mendorong pembangunan Siak Hijau. Dia mengatakan wilayah kerjanya telah menginisiasi hutan konservasi, kekayaan suaka marga satwa, dan pengelolaan sumber daya alam seperti mineral dan gas bumi.
"Serta komoditas padi dan palawija. Untuk menjaga potensi ini, kami berkomitmen melalui Visi Siak Hijau," kata dia.
Baca: Sri Mulyani Beberkan Tantangan Indonesia di Masa Transisi Menuju Ekonomi Hijau
Kepala Bappeda Kabupaten Siak Wan M Yunus menyebut pembangunan hijau di Siak berdasarkan rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Namun, dalam implementasinya banyak tantangan yang dihadapi, salah satunya harmonisasi regulasi dari pusat hingga ke daerah.
"Juga, mendorong sebuah perencanaan dan penganggaran jangka panjang untuk mengisi kesenjangan serta mendorong masuknya investasi hijau untuk mendukung rencana pengembangan Kabupaten Siak," kata dia.
Jakarta:
Kepala daerah membutuhkan dukungan seluruh pihak untuk memasifkan pembangunan hijau. Dukungan teknis hingga pendanaan diperlukan untuk menyokong pembangunan hijau di Indonesia.
"Hal ini, tidak hanya berpengaruh positif terhadap lingkungan, tapi juga perekonomian masyarakat," kata Deputi Kemaritiman dan Sumber Daya Alam (SDA) Bappenas Arifin Rudiyanto melalui keterangan tertulis, Kamis, 7 April 2022.
Hal tersebut dibeberkan Arifin dalam Forum Aksi Kolektif Yurisdiksi (JCAF) yang ke-7. Dia mencontohkan
pembangunan hijau di Kabupaten Siak, Riau. Menurut Arifin, hal tersebut perlu dicontoh wilayah lain, bahkan Siak mampu menanggulangi dampak kebakaran hutan pada 2015 yang menyebabkan kerugian Rp16,1 triliun.
"Ekonomi hijau sebagai
game changer dalam Strategi Transformasi Ekonomi untuk mendorong Indonesia lepas dari Middle Income Trap sebelum tahun 2045," kata Arifin.
Wakil
Bupati Siak M Husni Merza menyampaikan komitmen mendorong pembangunan Siak Hijau. Dia mengatakan wilayah kerjanya telah menginisiasi hutan konservasi, kekayaan suaka marga satwa, dan pengelolaan sumber daya alam seperti mineral dan gas bumi.
"Serta komoditas padi dan palawija. Untuk menjaga potensi ini, kami berkomitmen melalui Visi Siak Hijau," kata dia.
Baca:
Sri Mulyani Beberkan Tantangan Indonesia di Masa Transisi Menuju Ekonomi Hijau
Kepala Bappeda Kabupaten Siak Wan M Yunus menyebut pembangunan hijau di Siak berdasarkan rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Namun, dalam implementasinya banyak tantangan yang dihadapi, salah satunya harmonisasi regulasi dari pusat hingga ke daerah.
"Juga, mendorong sebuah perencanaan dan penganggaran jangka panjang untuk mengisi kesenjangan serta mendorong masuknya investasi hijau untuk mendukung rencana pengembangan Kabupaten Siak," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)