Jakarta: Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar memperkirakan status siaga darurat di Riau akan sampai Mei 2019. Pasalnya, status itu ditetapkan menyusul kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi sejak awal Januari.
"Saya minta siaga terus, makin panjang siaga ya makin baik. Bulan Mei nanti akan naik hotspot-nya (titik panas), karena polanya di Riau seperti itu," terang Siti Nurbaya di Gedung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kamis, 21 Februari 2019.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan BNPB untuk penanganan bencana kebakaran itu. Menurutnya, lebih cepat penanganan lebih baik agar tak terjadi kebakaran besar.
"Saya bersama Kepala BNPB sistem siaga daruratnya itu, ketika kelihatannya hotspot naik, itu sudah harus pakai siaga darurat. Di Riau sudah diterapkan, saya lagi monitor kabar di Kalimantan Tengah," ucap Siti.
Baca: BNPB Kirim Helikopter Padamkan Kebakaran Hutan Riau
Dia menjelaskan, status siaga darurat merupakan bentuk antisipasi kebakaran yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada 2015. Sebab, Jokowi menilai lahan gambut merupakan sumber masalah karhutla. "Karena baru ditangani dan didukung oleh pusat setelah kebakaran besar namanya darurat," ucapnya.
Tindak pencegahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yakni pengelolaan lahan gambut dengan baik, mengontrol izin lahan gambut, memonitor perusahaan lahan, dan patroli kebakaran.
"Kalau ada titik (panas), harus mau langsung padam. Tapi kan Indonesia ini kayak begini kan, tempatnya juga remote. Jadi memang enggak gampang," kata Siti.
Jakarta: Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar memperkirakan status siaga darurat di Riau akan sampai Mei 2019. Pasalnya, status itu ditetapkan menyusul kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi sejak awal Januari.
"Saya minta siaga terus, makin panjang siaga ya makin baik. Bulan Mei nanti akan naik hotspot-nya (titik panas), karena polanya di Riau seperti itu," terang Siti Nurbaya di Gedung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kamis, 21 Februari 2019.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan BNPB untuk penanganan bencana kebakaran itu. Menurutnya, lebih cepat penanganan lebih baik agar tak terjadi kebakaran besar.
"Saya bersama Kepala BNPB sistem siaga daruratnya itu, ketika kelihatannya hotspot naik, itu sudah harus pakai siaga darurat. Di Riau sudah diterapkan, saya lagi monitor kabar di Kalimantan Tengah," ucap Siti.
Baca: BNPB Kirim Helikopter Padamkan Kebakaran Hutan Riau
Dia menjelaskan, status siaga darurat merupakan bentuk antisipasi kebakaran yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada 2015. Sebab, Jokowi menilai lahan gambut merupakan sumber masalah karhutla. "Karena baru ditangani dan didukung oleh pusat setelah kebakaran besar namanya darurat," ucapnya.
Tindak pencegahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yakni pengelolaan lahan gambut dengan baik, mengontrol izin lahan gambut, memonitor perusahaan lahan, dan patroli kebakaran.
"Kalau ada titik (panas), harus mau langsung padam. Tapi kan Indonesia ini kayak begini kan, tempatnya juga remote. Jadi memang enggak gampang," kata Siti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)