Jakarta: Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah daerah di pesisir Riau meluas. Pemerintah kabupaten Dumai telah menetapkan status siaga akibat kebakaran yang terjadi.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan dua helikopter. Helikopter jenis MI yang dikirimkan untuk membantu memadamkan api.
"BNPB sudah mengirimkan dua helikopter dan dalam proses perizinan dan dalam waktu dekat ini semoga bisa aktif membantu memadamkan," kata Kepala BNPB Letjen Doni Monardo di Gedung Graha BNPB, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis, 21 Februari 2019.
Karhutla melanda sejumlah daerah di Riau sejak awal 2019 hingga hari ini terus meluas. Sedikitnya hampir 500 hektare kawasan hutan dan lahan ludes terbakar hingga kualitas udara di Kota Dumai menurun dalam status siaga.
Baca: Kebakaran Hutan Lebih Merugikan Dibanding Tsunami
Sebelumnya, Doni mengatakan, berdasarkan data yang diterima BNPB, kerugian kebakaran lahan gambut dua kali lebih besar dibanding tsunami. Sebab, kebakaran hutan dan lahan lebih sering terjadi ketimbang tsunami.
"Dari data yang diperoleh tahun 2015, kerugian karhutla itu mencapai USD16,1 miliar atau sama dengan Rp221 triliun, kita bandingkan dengan data yang dikeluarkan KLHK, kerugian tsunami Aceh itu hanya USD7 miliar, artinya kebakaran hutan itu luar biasa kerugiannya," kata Doni.
Doni mengatakan kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia rata-rata dilakukan manusia. Hutan sengaja dibakar untuk perluasan lahan dengan cepat dan sudah menjadi tradisi di beberapa daerah.
Jakarta: Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah daerah di pesisir Riau meluas. Pemerintah kabupaten Dumai telah menetapkan status siaga akibat kebakaran yang terjadi.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan dua helikopter. Helikopter jenis MI yang dikirimkan untuk membantu memadamkan api.
"BNPB sudah mengirimkan dua helikopter dan dalam proses perizinan dan dalam waktu dekat ini semoga bisa aktif membantu memadamkan," kata Kepala BNPB Letjen Doni Monardo di Gedung Graha BNPB, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis, 21 Februari 2019.
Karhutla melanda sejumlah daerah di Riau sejak awal 2019 hingga hari ini terus meluas. Sedikitnya hampir 500 hektare kawasan hutan dan lahan ludes terbakar hingga kualitas udara di Kota Dumai menurun dalam status siaga.
Baca: Kebakaran Hutan Lebih Merugikan Dibanding Tsunami
Sebelumnya, Doni mengatakan, berdasarkan data yang diterima BNPB, kerugian kebakaran lahan gambut dua kali lebih besar dibanding tsunami. Sebab, kebakaran hutan dan lahan lebih sering terjadi ketimbang tsunami.
"Dari data yang diperoleh tahun 2015, kerugian karhutla itu mencapai USD16,1 miliar atau sama dengan Rp221 triliun, kita bandingkan dengan data yang dikeluarkan KLHK, kerugian tsunami Aceh itu hanya USD7 miliar, artinya kebakaran hutan itu luar biasa kerugiannya," kata Doni.
Doni mengatakan kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia rata-rata dilakukan manusia. Hutan sengaja dibakar untuk perluasan lahan dengan cepat dan sudah menjadi tradisi di beberapa daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)