MGN Summit Indonesia 2021: Publick Heath-Vaccine What to Expect varian baru virus covid-19. (Foto: Ilustrasi/Unsplash.com)
MGN Summit Indonesia 2021: Publick Heath-Vaccine What to Expect varian baru virus covid-19. (Foto: Ilustrasi/Unsplash.com)

Kasus Kematian Covid-19 Tembus 100 Ribu, Epidemiolog: Kita Gagal Menangani Pandemi

Media Indonesia.com • 04 Agustus 2021 19:34
Jakarta: Kasus kematian akibat covid-19 mencapai angka 100 ribu korban. Indonesia disebut belum berhasil menangani pandemi covid-19.
 
"Itu menjadi sangat serius konsekuensinya karena artinya kita gagal dalam melakukan pembelajaran, terlebih ini pun belum merepresentasikan angka kematian sesungguhnya karena minimnya tracing dan testing, sehingga banyak kasus kematian di masyarakat yang luput dalam pendataan," kata epidemiolog Dicky Budiman saat dihubungi Media Indonesia, Rabu, 4 Agustus 2021.
 
Menurut Dicky, satu kasus kematian memilki dua pesan penting yang harus diperhatikan pemerintah dan para pemangku kebijakan di Indonesia. Pertama, kasus kematian akibat pandemi mengartikan suatu negara gagal mendeteksi hulu.

"Kedua, setiap kematian itu memilki case masing-masing yang harusnya menjadi pembelajaran supaya tidak terjadi kembali, karena di negara maju setiap kematian itu menjadi studi kasus yang harus dicari apa penyebabnya dan karakternya, ini nantinya harus menjadi rujukan strategi suatu negara," tegas dia.
 
Baca: Satgas Covid-19: Risiko Kematian Bergeser dari Lansia ke Usia Produktif
 
Selain itu, data yang di dapat dan sebarluaskan ke masyarakat belum sepenuhnya dari hasil testing dan tracing. Dicky menilai masih banyak korban kematian yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) karena merasa sudah memiliki gejala.
 
"Ada juga kasus terduga menjalani isoman namun belum menjalankan testing, jangankan PCR, rapid test saja belum, itu saja masih belum masuk ke dalam laporan. Ini artinya bahwa situasi pandemi kita sangat serius dan parah, dan perlu diingat angka kematian merefleksikan keparahan satu pandemi," tegas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan