MGN Summit Indonesia 2021: Publick Heath-Vaccine What to Expect varian baru virus covid-19. (Foto: Ilustrasi/Unsplash.com)
MGN Summit Indonesia 2021: Publick Heath-Vaccine What to Expect varian baru virus covid-19. (Foto: Ilustrasi/Unsplash.com)

Booster Syarat Mobilitas, Epidemiolog: Kurangi Tingkat Keparahan Virus BA.4 dan BA.5

Juven Martua Sitompul • 19 Juli 2022 17:17
Jakarta: Pemerintah terus mengantisipasi penyebaran subvarian covid-19 dengan terus menggencarkan proses vaksinasi dosis ketiga atau booster. Langkah ini mengantisipasi kenaikan kasus konfirmasi harian di beberapa negara, termasuk di Indonesia yang disebabkan virus Omicron subvarian baru BA.4 dan BA.5.
 
Epidemiolog dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan vaksinasi covid-19 memang seharusnya sampai dosis ketiga atau booster. Pasalnya, vaksinasi memberikan imunitas jangka pendek.
 
"Menurut saya, dosis lengkap pemberian vaksinasi harusnya sampai booster, bukan dua kali. Vaksinasi covid-19 itu memberikan imunitas yang jangka pendek. Jangka pendek itu imunitasnya akan terbentuk 1 sampai 3 tahun," kata Tri Yunis kepada wartawan, Selasa, 19 Juli 2022.

Menurut dia, vaksinasi memang tidak dapat mencegah infeksi tetapi bisa menurunkan tingkat keparahan penderita covid-19. Sehingga, tidak perlu dirawat di rumah sakit. Hal itu juga akan menurunkan BOR.
 
"Jadi, booster itu atau vaksinasi gunanya untuk mengurangi tingkat keparahan. Jadi orang-orang yang sudah divaksinasi tidak akan parah. Jadi itu akan menurunkan tingkat hunian rumah sakit," ucap dia.
 

Baca: IDI: Vaksinasi Booster Penting untuk Tingkatkan Proteksi


Terkait dengan merebaknya virus Omicron subvarian baru BA.4 dan BA.5 di beberapa negara termasuk Indonesia, Miko menilai vaksinasi tidak dapat mencegah infeksi. Hanya protokol kesehatan yang bisa menahan laju penyebaran covid-19.
 
"Jadi, kalau vaksinasi tidak dapat mencegah infeksi. Vaksinasi, apalagi untuk BA.5 dia bisa escape dari imunitas kita. Jadi tidak dapat mencegah dari infeksi covid-19. Seharusnya untuk mencegah itu hanya protokol kesehatan," tegas dia.
 
Tri menyarankan semua pihak mengetatkan kembali protokol kesehatan. Dia menilai masyarakat saat ini mulai meninggalkan protokol kesehatan.
 
"Pemerintah harus siap siaga meningkatkan kembali protokol kesehatan," tegas dia.
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan