Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan tren penyakit jemaah bergeser usai puncak haji. Hal itu berdasarkan data per Selasa, 12 Juli 2022.
“Sebanyak 14.962 jemaah haji mengalami batuk dan pilek,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji, Budi Sylvana, dalam keterangan tertulis, Rabu, 13 Juli 2022.
Budi mengatakan penyakit itu menggeser hipertensi ke posisi kedua dengan 12.720 kasus. Kemudian, saluran pernapasan 6.785 kasus, dan nyeri otot 5.272 kasus.
“Jemaah haji gelombang pertama yang segera pulang ke Indonesia diminta tetap disiplin protokol kesehatan,” papar dia.
Budi menekankan pentingnya protokol kesehatan (prokes), terutama memakai masker. Sebab, masker tidak hanya melindungi dari penularan covid-19.
“Tapi juga dari ancaman penularan penyakit lainnya,” tutur dia.
Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan tren penyakit
jemaah bergeser usai puncak
haji. Hal itu berdasarkan data per Selasa, 12 Juli 2022.
“Sebanyak 14.962 jemaah haji mengalami batuk dan pilek,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji, Budi Sylvana, dalam keterangan tertulis, Rabu, 13 Juli 2022.
Budi mengatakan penyakit itu menggeser hipertensi ke posisi kedua dengan 12.720 kasus. Kemudian, saluran pernapasan 6.785 kasus, dan nyeri otot 5.272 kasus.
“Jemaah haji gelombang pertama yang segera pulang ke Indonesia diminta tetap disiplin protokol kesehatan,” papar dia.
Budi menekankan pentingnya protokol kesehatan (prokes), terutama memakai masker. Sebab, masker tidak hanya melindungi dari penularan covid-19.
“Tapi juga dari ancaman penularan penyakit lainnya,” tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)