Pejalan kaki disabilitas menggunakan trotoar di Jakarta. Foto: Dok MI
Pejalan kaki disabilitas menggunakan trotoar di Jakarta. Foto: Dok MI

Akses Bagi Penyandang Disabilitas Dinilai Masih Minim

Anggi Tondi Martaon • 19 Januari 2023 19:21
Jakarta: Akses penyandang disabilitas dinilai masih sangat minim di Indonesia. Butuh perhatian ekstra dari pemerintah agar hak kelompok disabilitas terpenuhi. 
 
Hal itu disampaikan aktivis hak penyandang disabilitas, Sunarman dalam diskusi bertajuk Sudah Saatnya Difable Menjadi Warga Kelas Satu. Diskusi dilakukan di DPP PKB.
 
"Diperlukan political will yang kuat dari dari para pemangku kepentingan di tingkat pusat maupun daerah untuk merealisasikan hak-hak para penyandang disabilitas," ujar Sunarman melalui keterangan tertulis, Kamis, 19 Januari 2023.

Dia menyampaikan ada tiga tantangan utama yang harus dihadapi dalam memajukan hak penyandang disabilitas. Pertama, hambatan sosial budaya yang mempengaruhi pola pikir terhadap kaum disabilitas.
 
Kemudian, hambatan fisik dan geografis dalam pemberian pelayanan. Terakhir, ketidaktersediaan data tunggal yang komprehensif dan terpilah tentang penyandang disabilitas.
 
"Ketiganya masih menjadi kendala utama," ungkap pria yang tergabung dalam Kantor Staf Kepresidenan (KSP) itu.

Baca: Hebat! Siswi Disabilitas di Sidoarjo Ikuti Ajang Make Up & Body Art Internasional di Qatar


Menurut Sunarman, pemerintah telah memberikan jaminan kesetaraan hak bagi penyandang disabilitas. Namun, dinilai masih belum maksimal.
 
"Pengakuan hak ini tentunya juga berlaku bagi penyandang disabilitas. Sayangnya, minimnya akses penyandang disabilitas terhadap pelayanan kesehatan serta ketersediaan Jamkes (jaminan kesehatan) masih terlihat jelas," sebut dia.
 
Dia pun menyampaikan 8,6 juta dari 28 juta penyandang disabilitas di Indonesia belum memiliki Jamkes. Padahal, mereka merupakan kelompok yang paling membutuhkan pelayanan kesehatan karena kekhususannya dalam mendapatkan pelayanan rutin.

Baca: Difabel Layak Terima KIP Kuliah


Sementara itu, pendiri Outsider Art Shop Jakarta, Timotius Toto Suwarsito mengapresiasi diskusi yang diadakan DPP PKB. Menurutnya, PKB menjadi partai pertama yang memiliki kepedulian terhadap kaum disabilitas.
 
"Kesabaran serta strategi menjadi kunci keberhasilan dalam mendidik anak luar biasa tersebut," kata Timotius.
 
Sementara itu, juru bicara (jubir) milienial PKB Didiet Fitrah mejelaskan diskusi ini merupakan inisiasi Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar. PKB ingin memberikan ruang kepada seluruh pihak yang telah memberikan tenaga dan pikiran untuk kemanusiaan.
 
"PKB memberikan ruang bagi semua kalangan untuk sama-sama, bergotong royong untuk berkreasi. Berjuang bersama memastikan Indonesia lebih terbuka," kata Didiet.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan