Satgas Pangan Polri Ungkap Penyebab Harga Pangan Meroket di Akhir Tahun
Fachri Audhia Hafiez • 17 Desember 2022 14:58
Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri tak memungkiri terjadi lonjakan harga kebutuhan pokok di penghujung 2022. Sejumlah penyebabnya diidentifikasi.
"Terhadap komoditas yang mengalami kenaikan saat ini, Satgas Pangan Polri telah melakukan monitoring di lapangan dan mengidentifikasi penyebab kenaikan," kata Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan melalui keterangan tertulis, Sabtu, 17 Desember 2022.
Whisnu mengatakan komoditas yang mengalami kenaikan meliputi telur, daging ayam ras, minyak goreng, dan cabe rawit. Lonjakan harga kebutuhan itu akibat permintaan tinggi jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2023.
"Penyebab kenaikan pada umumnya lebih disebabkan karena siklus eonomi, karena naiknya permintaan menjelang Natal dan Tahun Baru," ujar Whisnu.
Penyebab lainnya yakni naiknya harga pokok penjualan (HPP) terutama biaya logistik, pupuk, dan pakan yang juga berpengaruh pada naiknya komoditi. Selain itu, kenaikan juga dipengaruhi oleh inflasi komoditi global yang cenderung menunjukkan peningkatan.
Whisnu menambahkan faktor cuaca juga memengaruhi harga kebutuhan pokok meningkat. Salah satunya, panen cabe rawit terkendala karena meningkatnya curah hujan.
"Namun, Satgas Pangan dan kementrian terkait memastikan bahwa komoditas pangan kita aman hingga akhir tahun 2022 dan awal tahun 2023," ucap Whisnu.
Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri tak memungkiri terjadi lonjakan harga kebutuhan pokok di penghujung 2022. Sejumlah penyebabnya diidentifikasi.
"Terhadap komoditas yang mengalami kenaikan saat ini, Satgas Pangan Polri telah melakukan monitoring di lapangan dan mengidentifikasi penyebab kenaikan," kata Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan melalui keterangan tertulis, Sabtu, 17 Desember 2022.
Whisnu mengatakan komoditas yang mengalami kenaikan meliputi telur, daging ayam ras, minyak goreng, dan cabe rawit. Lonjakan harga kebutuhan itu akibat permintaan tinggi jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2023.
"Penyebab kenaikan pada umumnya lebih disebabkan karena siklus eonomi, karena naiknya permintaan menjelang Natal dan Tahun Baru," ujar Whisnu.
Penyebab lainnya yakni naiknya harga pokok penjualan (HPP) terutama biaya logistik, pupuk, dan pakan yang juga berpengaruh pada naiknya komoditi. Selain itu, kenaikan juga dipengaruhi oleh inflasi komoditi global yang cenderung menunjukkan peningkatan.
Whisnu menambahkan faktor cuaca juga memengaruhi harga kebutuhan pokok meningkat. Salah satunya, panen cabe rawit terkendala karena meningkatnya curah hujan.
"Namun, Satgas Pangan dan kementrian terkait memastikan bahwa komoditas pangan kita aman hingga akhir tahun 2022 dan awal tahun 2023," ucap Whisnu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)