Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, memerintahkan aparat keamanan memberikan pengamanan ekstra kepada dai. Hal ini diperlukan saat mereka berdakwah.
"Dai apa pun pandangan politiknya itu harus dilindungi kalau sedang berdakwah. Itu yang terpenting," kata Mahfud dalam pernyataan resmi melalui akun Instagram pribadinya, Senin, 14 September 2020.
Mahfud menginstruksikan Badan Intelijen Keamanan (Baintelkam) Polri, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Intelijen Negara (BIN), dan Badan Intelijen Strategis (Bais) menjaga pendakwah. Tokoh agama harus mendapatkan jaminan keamanan.
"Supaya dari sekarang terus melakukan pemetaan, pemantauan, dan perlindungan kepada dai terutama para ulama," ucap Mahfud.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengatakan ulama berperan penting menciptakan situasi damai masyarakat. Pasalnya, peran pemerintah untuk menjaga 'iklim' di tengah publik belum tentu cukup.
"Kalau pemerintah sendiri tidak akan mampu membangun masyarakat sebaik ini tanpa peran serta para ulama dan para juru dakwah yang telah bekerja dengan ikhlas," ujar Mahfud.
Baca: Syekh Ali Jaber Ungkap Peristiwa Penusukan
Pernyataan Mahfud tersebut dilatarbelakangi kasus penikaman yang menimpa Syekh Ali Jaber saat mengisi acara di Lampung, Minggu, 13 September 2020. Pemerintah mengecam serangan ini.
"Seorang ulama yang sangat baik, yang dakwah-dakwahnya itu diterima oleh semua kalangan karena tidak pernah menyentuh soal politik, ternyata dianiaya atau ditusuk secara brutal," kata Mahfud.
"Kalau pemerintah sendiri tidak akan mampu membangun masyarakat sebaik ini tanpa peran serta para ulama dan para juru dakwah yang telah bekerja dengan ikhlas," ujar Mahfud.
Baca:
Syekh Ali Jaber Ungkap Peristiwa Penusukan
Pernyataan Mahfud tersebut dilatarbelakangi kasus
penikaman yang menimpa Syekh Ali Jaber saat mengisi acara di Lampung, Minggu, 13 September 2020. Pemerintah mengecam serangan ini.
"Seorang ulama yang sangat baik, yang dakwah-dakwahnya itu diterima oleh semua kalangan karena tidak pernah menyentuh soal politik, ternyata dianiaya atau ditusuk secara brutal," kata Mahfud.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)