Jakarta: Pemerintah masih mencari solusi terbaik untuk mengembangkan objek wisata Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Penyelesaian masalah Pulau Komodo saat ini masih dibahas oleh tim yang dipimpin Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
"Saya harap ini bisa selesai secepatnya, sehingga setelah itu mungkin kita akan mengumumkan apa policy yang terbaik yang dilakukan Bapak Wapres (Jusuf Kalla), saat kita nanti ke sana melihat sama-sama dengan menteri-menteri lain termasuk Menpar (Arief Yahya) dan KLH," ujar Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin, 18 Februari 2019.
Sofyan menegaskan konservasi objek wisata ada di tangan pemerintah pusat. Pemerintah daerah, kata dia, hanya diberikan kesempatan untuk menikmati hasil dari pariwisata.
"Saya rasa itu saja yang kita cari komprominya," ucap dia.
(Baca juga: JK Diminta Mengunjungi Pulau Komodo)
Dia memastikan pemerintah segera menemukan jalan keluar dari masalah ini. Apalagi, potensi dari pariwisata di Pulau Komodo sangat besar.
Dulu, kata dia, penerbangan Labuan Bajo hanya tiga kali dalam seminggu. Sedangkan saat ini menjadi 15 kali dalam satu hari. Hal itu membuat potensi untuk mendapatkan dana segar dari pariwisata sangat terbuka lebar.
"Ini saya pikir bulan ini sudah akan selesai (solusi untuk wisata Komodo) dan kita akan mengambil keputusan dan melihat sekalian di sana," ujar Sofyan.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/zNPWRqzK" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Pemerintah masih mencari solusi terbaik untuk mengembangkan objek wisata Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Penyelesaian masalah Pulau Komodo saat ini masih dibahas oleh tim yang dipimpin Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
"Saya harap ini bisa selesai secepatnya, sehingga setelah itu mungkin kita akan mengumumkan apa policy yang terbaik yang dilakukan Bapak Wapres (Jusuf Kalla), saat kita nanti ke sana melihat sama-sama dengan menteri-menteri lain termasuk Menpar (Arief Yahya) dan KLH," ujar Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin, 18 Februari 2019.
Sofyan menegaskan konservasi objek wisata ada di tangan pemerintah pusat. Pemerintah daerah, kata dia, hanya diberikan kesempatan untuk menikmati hasil dari pariwisata.
"Saya rasa itu saja yang kita cari komprominya," ucap dia.
(Baca juga:
JK Diminta Mengunjungi Pulau Komodo)
Dia memastikan pemerintah segera menemukan jalan keluar dari masalah ini. Apalagi, potensi dari pariwisata di Pulau Komodo sangat besar.
Dulu, kata dia, penerbangan Labuan Bajo hanya tiga kali dalam seminggu. Sedangkan saat ini menjadi 15 kali dalam satu hari. Hal itu membuat potensi untuk mendapatkan dana segar dari pariwisata sangat terbuka lebar.
"Ini saya pikir bulan ini sudah akan selesai (solusi untuk wisata Komodo) dan kita akan mengambil keputusan dan melihat sekalian di sana," ujar Sofyan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)