Sejumlah sandera dapat diselamatkan dari tangan teroris dalam Latihan Gabungan personel Pasukan Pemukul Reaksi Cepat TNI di Kota Tarakan, Kalimantan Utara -- MI/Victor
Sejumlah sandera dapat diselamatkan dari tangan teroris dalam Latihan Gabungan personel Pasukan Pemukul Reaksi Cepat TNI di Kota Tarakan, Kalimantan Utara -- MI/Victor

JK: Penyandera Selalu Mengancam

Dheri Agriesta • 18 Agustus 2016 14:40
medcom.id, Jakarta: Kelompok militan Abu Sayyaf mengancam memenggal salah satu sandera asal Indonesia, karena pemerintah tak kunjung memenuhi tuntutan mereka. Namun, pemerintah terkesan santai menanggapi ancaman itu.
 
"Kan selalu begitu. Penyandera selalu mengancam, di mana pun di dunia ini selalu begitu," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/8/2016).
 
Pria yang akrab disapa JK itu menjelaskan, pemerintah terus berkoordinasi dengan otoritas di Filipina untuk mengupayakan pembebasan sandera. Pemerintah, kata JK, meminta Filipina berusaha melepaskan 10 anak buah kapal asal Indonesia yang ditawan kelompok Abu Sayyaf.

JK menegaskan, Pemerintah Indonesia akan melakukan hal serupa jika ada warga negara lain disandera di Indonesia. "Kita tidak mungkin intervensi," kata Jk.
 
Kemarin, 17 Agustus 2016, satu orang sandera berhasil kabur dari cengkeraman kelompok Abu Sayyaf. Muhammad Sofyan, anak buah kapal TB Charles 001, kabur setelah diancam dipenggal oleh kelompok Abu Sayyaf.
 
(Baca: Satu ABK WNI Dikabarkan Lolos dari Penyanderaan Abu Sayyaf)
 
Dengan lolosnya Sofyan, berarti masih ada sembilan ABK WNI berada di tangan Abu Sayyaf. Tujuh ABK WNI pertama diculik di perairan Jolo (Sulu), Filipina Selatan, pada 20 Juni 2016.
 
Penculikan kembali terulang. Kali ini dialami tiga ABK WNI di perairan Lahat Datu pada 9 Juli 2016.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan