Jakarta: Mantan Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengungkapkan potensi serangan genetik usai peleburan berbagai lembaga ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Serangan itu bisa terjadi bila negara lain memiliki niat jahat terhadap Indonesia.
“Kalau info genetik dikuasai asing, ke depan kita bisa bayangkan negara tertentu yang punya niat kurang baik bisa bikin sesuatu spesifik terhadap genetik orang Indonesia,” kata Amin dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Ada Apa Badan Riset ‘Dikawin’ Paksa?’ Minggu, 23 Januari 2022.
Amin menjelaskan peleburan ke BRIN membuat penelitian berbagai lembaga terpusat di Cibinong Science Center, Jawa Barat. Penelitian itu disatukan dalam satu ruangan coworking space dengan alat yang dipakai bersama.
“Itu menjadi problem karena kami bertahun-tahun di bidang riset ilmu kesehatan di mana kami menangani sampel-sampel dari Malaysia,” papar dia.
Amin menyebut pemakaian alat bersama berpotensi mengandung mikroba yang membahayakan manusia dan lingkungan. Pemakaian tersebut juga bisa meninggalkan jejak berupa informasi genetik terkait manusia.
“Sekarang tren informasi genetik setiap individu sangat diincar karena bisa dimanfaatkan secara keliru oleh pihak tertentu misalnya dikomersialkan atau disalahgunakan,” jelas dia.
Kemungkinan terburuknya, kata Amin, yakni informasi genetik masyarakat Indonesia dikuasai asing. Negara-negara tersebut bisa saja nakal hingga membahayakan genetik orang Indonesia.
“Ini mungkin terdengar seperti cerita fiktif tapi itu bisa terjadi,” tutur dia.
Baca: Peleburan Lembaga ke BRIN, Ini Masalah yang Potensial Terjadi
Jakarta: Mantan Kepala Lembaga Biologi Molekuler
Eijkman Amin Soebandrio mengungkapkan potensi serangan genetik usai peleburan berbagai lembaga ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (
BRIN). Serangan itu bisa terjadi bila negara lain memiliki niat jahat terhadap Indonesia.
“Kalau info genetik dikuasai asing, ke depan kita bisa bayangkan negara tertentu yang punya niat kurang baik bisa bikin sesuatu spesifik terhadap genetik orang Indonesia,” kata Amin dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Ada Apa Badan Riset ‘Dikawin’ Paksa?’ Minggu, 23 Januari 2022.
Amin menjelaskan peleburan ke BRIN membuat
penelitian berbagai lembaga terpusat di Cibinong Science Center, Jawa Barat. Penelitian itu disatukan dalam satu ruangan
coworking space dengan alat yang dipakai bersama.
“Itu menjadi problem karena kami bertahun-tahun di bidang riset ilmu kesehatan di mana kami menangani sampel-sampel dari Malaysia,” papar dia.
Amin menyebut pemakaian alat bersama berpotensi mengandung mikroba yang membahayakan manusia dan lingkungan. Pemakaian tersebut juga bisa meninggalkan jejak berupa informasi genetik terkait manusia.
“Sekarang tren informasi genetik setiap individu sangat diincar karena bisa dimanfaatkan secara keliru oleh pihak tertentu misalnya dikomersialkan atau disalahgunakan,” jelas dia.
Kemungkinan terburuknya, kata Amin, yakni informasi genetik masyarakat Indonesia dikuasai asing. Negara-negara tersebut bisa saja nakal hingga membahayakan genetik orang Indonesia.
“Ini mungkin terdengar seperti cerita fiktif tapi itu bisa terjadi,” tutur dia.
Baca:
Peleburan Lembaga ke BRIN, Ini Masalah yang Potensial Terjadi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)