"Batan (Badan Tenaga Nuklir Nasional) terancam keamanannya, selain pengembangannya terkait reaktor generasi terkini," tutur Pengamat Intelijen, Connie Rahakundini Bakrie kepada Medcom.id, Selasa, 11 Januari 2022.
Connie mengatakan, penelitian di lembaga lain juga terancam terkendala. Misalnya, penelitian vaksin yang tengah dilakukan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman.
"Penelitian Eijkman tidak dibiayai lagi selama tahun 2020 tentang vaksin Merah Putih, padahal ini sangat urgent bagi kemandirian vaksin," jelas dia.
Baca: Peleburan 5 Lembaga ke BRIN Dinilai Tergesa-gesa
Ia mengatakan, kebijakan peleburan juga mengancam eksistensi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). Connie menilai, selama ini Lapan merupakan salah satu lembaga riset yang sangat kokoh di Indonesia.
"Lapan itu pentingnya terkait perang masa depan yang erat relasinya pada kemampuan penguasan tech airspace. Litbang pertanian yang juga terdampak, berpengaruh pada target program swasembada pangan kita tahun depan," tuturnya.
Setidaknya ada lima lembaga dileburkan ke dalam tubuh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kelima lembaga itu antara lain, Batan, Lapan, LBM Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Kebijakan ini sesuai Pasal 58 Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2021 tentang BRIN. Aturan tersebut menyatakan, mulai 1 September 2021, seluruh lembaga penelitian tersebut diintegrasikan ke dalam BRIN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id