?Gunung Anak Krakatau yang terletak di Selat Sunda, Lampung Selatan, mengalami erupsi dengan intensitas yang berbeda-beda. Foto: Tangkapan layar Metro TV
?Gunung Anak Krakatau yang terletak di Selat Sunda, Lampung Selatan, mengalami erupsi dengan intensitas yang berbeda-beda. Foto: Tangkapan layar Metro TV

Anak Krakatau Erupsi, Nelayan Jangan Mendekat karena Ini Bukan Pertama Kali

MetroTV • 04 Februari 2022 15:31
Lampung: Gunung Anak Krakatau yang terletak di Selat Sunda, Lampung Selatan, mengalami erupsi dengan intensitas yang berbeda-beda. Koordinator Mitigasi Gunung Berapi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kristianto, mengatakan embusan asap mencapai ketinggian 200 meter.
 
Tampak, pucuk gunung berwarna kelabu pada Kamis, 3 Februari 2022. “Tadi pagi sekitar pukul 09.00 WIb, kita melihat ketinggian (asap) mencapai 600 meter di atas puncak,” kata Kristianto dalam tayangan Newsline, Metro TV, Jumat, 04 Februari 2022.
 
Kristianto juga menuturkan status Gunung Anak Krakatau masih di level dua atau waspada. Ia juga mengimbau masyarakat agar menjauh, minimal dari radius dua kilometer dari posisi Gunung Anak Krakatau. Meskipun Gunung Anak Krakatau jarang dikunjungi masyarakat umum, namun daerah tersebut masih sering dikunjungi wisatawan atau nelayan. 

"Untuk saat ini, para pengunjung dan nelayan agar tidak mendekat dulu dalam radius dua kilometer dari pusat aktivitasnya (Gunung Anak Krakatau),” tutur Kristianto.
 
Baca: Indonesia Membutuhkan Citra Satelit untuk Pantau Gunung Api
 
Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi dan mengeluarkan abu vulkanik hingga 357 meter dari permukaan laut (mdpl). Erupsi terjadi sekitar pukul 16.15 WIB, Kamis, 3 Februari 2022.
 
Abu dengan intensitas sedang berwarna kelabu itu mengarah ke arah Timur Laut atau menuju Pulau Jawa. Petugas Pos Pantau Gunung Anak Krakatau, Andi Suandi, mengatakan tidak terdengar suara dentuman.
 
"Saya belum mendapat laporan suara dentuman. Erupsi Gunung Anak Krakatau dengan tinggi abu teramati kurang lebih 200 meter dari atas puncak," ujar Andi, Kamis, 3 Februari 2022.
 
Terakhir kali Gunung Anak Krakatau erupsi terjadi pada Jumat, 10 April 2020. Saat itu, erupsi berlangsung selama dua jam dan terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 40 mm. Ketinggian kolom abu mencapai 500 meter di atas puncak permukaan laut. Kabut abu berintensitas sedang terbang ke arah utara.
 
Data PVMBG menyebutkan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau pada level II (waspada) sejak 25 Maret 2019. Gunung api berketinggian 230 meter di atas permukaan laut ini mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sejak 18 Juni 2018 dan diikuti rangkaian erupsi pada periode September 2018 hingga Februari 2019.
 
Baca: Ini Hasil Penelitian Terkait Longsoran Gunung Anak Krakatau
 
Tak hanya erupsi, Gunung Anak Krakatau juga pernah mengalami longsor pada 22 Desember 2018. Longsor yang terjadi di bawah laut ini menciptakan tsunami senyap nan mematikan yang melanda pesisir selatan Sumatra dan barat Jawa. (Hana Nushratu)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan