Tim peneliti longsoran Gunung Anak Krakatau. Foto: ITB/Humas
Tim peneliti longsoran Gunung Anak Krakatau. Foto: ITB/Humas

Ini Hasil Penelitian Terkait Longsoran Gunung Anak Krakatau

Arga sumantri • 19 Mei 2021 11:25
Bandung: Peneliti dan Volkanolog Institut Teknologi Bandung (ITB) Mirzam Abdurrachman meneliti endapan bencana longsor-tsunami pulau Anak Karakatau. Penelitian berkolaborasi dengan tim peneliti Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta tim Inggris dan Amerika 
 
Kolaborasi para ilmuwan tersebut dilakukan dalam rangka mempelajari endapan bencana longsor-tsunami pulau vulkanik Anak Krakatau segera setelah kejadian dengan menggunakan peralatan akustik modern. Tim yang diketuai oleh James Hunt dari National Oceanography Center (NOC) itu telah menghasilkan hasil survei lautan pertama dari longsor 22 Desember 2018 di Anak Krakatau, di Indonesia, yang menciptakan tsunami senyap mematikan yang melanda pesisir selatan Sumatera dan Barat Jawa.
 
"Pada Agustus 2019, tim multinasional lintas disiplin ini memetakan dasar laut di kaldera Krakatau. Survei menggunakan sonar untuk memetakan permukaan dasar laut, sedangkan metode refleksi seismik digunakan untuk melihat ke bawah dasar laut," ujar Mirzam mengutip laman ITB, Rabu, 19 Mei 2021.

Dia menjelaskan, penelitian ini menunjukkan deposit bawah laut yang besar dari longsor Anak Krakatau 2018 dan struktur internalnya. Selain itu, menunjukkan ukuran utuh dan cara bagaimana deposit tersebut diendapkan di dasar laut. 
 
Temuan ini telah dipublikasikan di jurnal prestisius Nature Communications dalam sebuah paper berjudul 'Megablocks on the seafloor reveal that half of Anak Krakatau island collapsed into the sea to cause the 2018 Sunda Strait tsunami, Indonesia'.
 
Tim juga terlibat dalam menganalisis citra dan foto satelit untuk mempelajari peristiwa longsor di atas permukaan laut. Dengan menganalisis citra satelit (terutama dari COSMO-SkyMed) dan foto, para ilmuwan dapat menjelaskan tingkat keruntuhan subaerial secara menyeluruh.
 
Mirzam melanjutkan, tim menghitung bahwa separuh pulau runtuh, menunjukkan runtuhan yang jauh lebih luas atau besar daripada yang diperkirakan sebelumnya. Citra satelit juga menunjukkan pembebanan sisi barat daya Anak Krakatau dengan lava dan ejecta pada bulan-bulan sebelum longsor.
 
 
Halaman Selanjutnya
Pada saat yang sama deformasi,…
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan