Jakarta: PT Bio Farma menyebut 13 juta dosis vaksin covid-19 dari Sinovac yang diolah pabriknya rampung dalam waktu dekat. Produk yang diolah tersebut merupakan bulk (bahan baku) vaksin pengiriman ketiga yang tiba 12 Januari 2021.
"Proses produksi sudah dimulai sejak 14 Januari. Selesainya proses produksi ini membawa optimisme bagi program vaksinasi yang terus berjalan," ujar juru bicara Bio Farma Bambang Heriyanto di Jakarta, Selasa, 9 Februari 2021.
Setelah pengolahan selesai, 13 juta dosis vaksin itu tidak bisa langsung digunakan. Vaksin yang selesai diolah menjadi barang siap pakai harus diuji mutu di laboratorium Bio Farma dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Itu dilakukan demi memastikan kualitas dan efektivitas vaksin terjaga," kata Bambang.
Baca: Tahap Awal, Bio Farma Distribusikan Vaksin Covid-19 ke 32 Provinsi
Setelah 13 juta vaksin tersebut beres, pabrik Bio Farma kembali beroperasi untuk mengolah 10 juta dosis bulk vaksin dan 1 juta dosis overfill (cadangan) yang tiba pada 2 Februari lalu. Produksi tahap kedua tersebut diperkirakan selesai pertengahan Maret 2021.
Bio Farma telah menyiapkan track and trace system untuk membantu pendistribusian vaksin covid-19. Perusahaan farmasi pelat merah itu menyediakan sistem barcode di vial dan dus vaksin agar setiap produk dapat dilacak secara real time.
"Ini kami lakukan demi menjamin kualitas vaksin tetap baik sampai ke daerah penerima," ucap Bambang.
Jakarta:
PT Bio Farma menyebut 13 juta dosis vaksin covid-19 dari Sinovac yang diolah pabriknya rampung dalam waktu dekat. Produk yang diolah tersebut merupakan
bulk (bahan baku) vaksin pengiriman ketiga yang tiba 12 Januari 2021.
"Proses produksi sudah dimulai sejak 14 Januari. Selesainya proses produksi ini membawa optimisme bagi program
vaksinasi yang terus berjalan," ujar juru bicara Bio Farma Bambang Heriyanto di Jakarta, Selasa, 9 Februari 2021.
Setelah pengolahan selesai, 13 juta dosis vaksin itu tidak bisa langsung digunakan. Vaksin yang selesai diolah menjadi barang siap pakai harus diuji mutu di laboratorium Bio Farma dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Itu dilakukan demi memastikan kualitas dan efektivitas vaksin terjaga," kata Bambang.
Baca:
Tahap Awal, Bio Farma Distribusikan Vaksin Covid-19 ke 32 Provinsi
Setelah 13 juta
vaksin tersebut beres, pabrik Bio Farma kembali beroperasi untuk mengolah 10 juta dosis bulk vaksin dan 1 juta dosis overfill (cadangan) yang tiba pada 2 Februari lalu. Produksi tahap kedua tersebut diperkirakan selesai pertengahan Maret 2021.
Bio Farma telah menyiapkan
track and trace system untuk membantu pendistribusian vaksin covid-19. Perusahaan farmasi pelat merah itu menyediakan sistem
barcode di
vial dan dus vaksin agar setiap produk dapat dilacak secara
real time.
"Ini kami lakukan demi menjamin kualitas vaksin tetap baik sampai ke daerah penerima," ucap Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)