Jakarta: Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan (LK2PK), dr Ardiansyah Bahar, membeberkan syarat untuk pemerintah jika ingin menurunkan level pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Syarat ini harus dijalankan dengan disiplin tinggi.
Menurutnya, PPKM harus dijalankan dengan benar. Pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta harus mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku.
"Sejalan dengan PPKM, strategi 3T (testing, tracing, treatment) dan vaksinasi juga harus terus berjalan," ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu, 4 Agustus 2021.
Menurut Ardiansyah, level PPKM bisa diturunkan saat 3T dan vaksinasi sudah signifikan. "Hal ini berarti setiap orang yang menderita covid-19 terdata dengan baik dan bagi yang memerlukan perawatan bisa mendapatkan penanganan di rumah sakit oleh karena keterisian tempat tidur sudah menurun," katanya.
Selain itu, lanjut dia, tracing telah dilakukan dengan baik, sehingga setiap kontak erat dari pasien juga dapat terdeteksi dan diperiksa. "Sebagai upaya mencapai herd immunity, diharapkan jumlah orang yang telah divaksin bisa di atas 70%," ujarnya.
Ardiansyah menuturkan bahwa kita baru saja melewati satu gelombang yang bisa saja muncul kembali apabila kita lengah. "Mutasi virus, mobilitas yang tinggi, lemahnya pengaplikasian strategi 3T, serta lambatnya program vaksinasi bisa membuat kita kembali menghadapi gelombang kasus covid-19," ujar dia.
Jika syarat-syarat itu dijalankan, ia meyakini kasus harian covid-19 akan menurun. "Apabila PPKM dijalankan dengan benar, tentunya kasus harian covid-19 akan menurun," kata dia.
Pemerintah telah memperpanjang PPKM level 4 hingga 9 Agustus di beberapa kabupaten/kota tertentu. Level PPKM diatur sesuai kondisi masing-masing daerah.
Kasus di Jateng masih tinggi
Seiring perpanjangan PPKM, kasus positif covid-19 di Jawa Tengah masih tinggi dalam dua hari terakhir. Berdasarkan data dari Satgas Covid-19 Jawa Tengah, jumlah kasus harian di provinsi ini masih tergolong tinggi.
Tercatat ada 3.218 orang positif covid-19 per 3 Agustus 2021. Jumlah kesembuhan 2.236 pasien dan 330 pasien meninggal.
Namun, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membantah angka kasus covid-19 di Jawa Tengah menjadi yang tertinggi di Indonesia.
"Ganjar Pranowo menyatakan bahwa data yang disampaikan tersebut bukan atau belum valid," kata Reporter Metro TV Naufal Noorosa dalam program Metro Hari Ini, Selasa, 3 Agustus 2021.
Dilaporkan Naufal, Ganjar justru mengatakan bahwa perkembangan kasus covid-19 di Jateng menurun dan melandai. Ini dibuktikan dengan mulai menurunkan pasien yang dirawat di rumah sakit.
Tingginya angka positif di Jateng, lanjut Ganjar, karena terdapat penginputan data yang terlambat. Data tersebut masuk ke pusat secara bersamaan dan menimbulkan jumlah kasus yang meningkat
“Trennya menurun, tapi belum baik. Jawa Tengah sudah menurun tapi belum baik," kata Ganjar. (Taris Dwi Aryani)
Jakarta: Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan (LK2PK), dr Ardiansyah Bahar, membeberkan syarat untuk pemerintah jika ingin menurunkan level pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Syarat ini harus dijalankan dengan disiplin tinggi.
Menurutnya, PPKM harus dijalankan dengan benar. Pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta harus mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku.
"Sejalan dengan PPKM, strategi 3T (
testing, tracing, treatment) dan vaksinasi juga harus terus berjalan," ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu, 4 Agustus 2021.
Menurut Ardiansyah, level PPKM bisa diturunkan saat 3T dan vaksinasi sudah signifikan. "Hal ini berarti setiap orang yang menderita covid-19 terdata dengan baik dan bagi yang memerlukan perawatan bisa mendapatkan penanganan di rumah sakit oleh karena keterisian tempat tidur sudah menurun," katanya.
Selain itu, lanjut dia, tracing telah dilakukan dengan baik, sehingga setiap kontak erat dari pasien juga dapat terdeteksi dan diperiksa. "Sebagai upaya mencapai herd immunity, diharapkan jumlah orang yang telah divaksin bisa di atas 70%," ujarnya.
Ardiansyah menuturkan bahwa kita baru saja melewati satu gelombang yang bisa saja muncul kembali apabila kita lengah. "Mutasi virus, mobilitas yang tinggi, lemahnya pengaplikasian strategi 3T, serta lambatnya program vaksinasi bisa membuat kita kembali menghadapi gelombang kasus covid-19," ujar dia.
Jika syarat-syarat itu dijalankan, ia meyakini kasus harian covid-19 akan menurun. "Apabila PPKM dijalankan dengan benar, tentunya kasus harian covid-19 akan menurun," kata dia.
Pemerintah telah memperpanjang PPKM level 4 hingga 9 Agustus di beberapa kabupaten/kota tertentu. Level PPKM diatur sesuai kondisi masing-masing daerah.
Kasus di Jateng masih tinggi
Seiring perpanjangan PPKM, kasus positif covid-19 di Jawa Tengah masih tinggi dalam dua hari terakhir. Berdasarkan data dari Satgas Covid-19 Jawa Tengah, jumlah kasus harian di provinsi ini masih tergolong tinggi.