Mitsubishi Pajero Sport Dakar Ultimate 4x2 ini milik Vanessa Angel ini, punya fitur keselamatan yang cukup tinggi. Foto: Istimewa.
Mitsubishi Pajero Sport Dakar Ultimate 4x2 ini milik Vanessa Angel ini, punya fitur keselamatan yang cukup tinggi. Foto: Istimewa.

Viral Video Jalan Tol di Indonesia Tidak Aman, Ini Tanggapan KNKT

Cindy • 08 November 2021 12:30
Jakarta: Viral video TikTok mengeklaim jalan tol di Indonesia tidak aman usai kecelakaan maut yang menewaskan artis Vanessa Angel dan suaminya, Febri Adriansyah di jalan Tol Jombang. Video itu diunggah akun TikTok @anakteknikindo dan telah ditonton 19,7 juta kali. 
 
Video tersebut menjelaskan sejumlah alasan jalan tol di Indonesia tidak aman. Mulai dari material jalan hingga pembatas jalan tol yang terbuat dari beton. 
 
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tak setuju dengan klaim jalan tol di Indonesia tidak aman. Dalam cuitannya di Twitter @KNKT_RI, KNKT meluruskan informasi berdasarkan pengamatan dan investigasi yang dilakukan pihaknya selama ini. 

Menurutnya, jalan tol yang baik dengan tingkat pelayanan jalan A pada akhirnya akan memicu perasaan nyaman atau perasaan gembira yang berlebihan (euforia) dari pengguna jalan. Akibatnya, pengguna jalan akan memacu kecepatan kendaraan dan meningkatkan beberapa potensi bahaya pada saat berkendara di jalan tol. 
 
"Potensi bahaya di antaranya pertama, adanya gap kecepatan yang terpaut tinggi antara mobil pribadi (100 km/jam) dan mobil truk (40 km/jam). Sehingga berisiko terjadi tabrak depan belakang," tulsi KNKT dikutip dari Twitter @KNKT_RI, Senin, 8 November 2021. 
 
Baca: Berkaca dari Kecelakaan Maut Vanessa Angel, Viral Video Sebut Jalan Tol di Indonesia Tidak Aman
 
KNKT menegaskan kecelakaan tidak berkaitan dengan skid resistance (ketahanan gesekan yang dihasilkan antara permukaan jalan dan ban) kendaraan. Pasalnya, KNKT belum pernah menemukan isu terkait skid resistance pada jalan tol di Indonesia. 
 
"Kedua, menempuh perjalanan jarak jauh sekali jalan tanpa beristirahat, sehingga mengalami fatigue (kelelahan) dan berisiko mengalami micro sleep atau tidur sedetik pada kecepatan 140 km/jam yang bisa berarti maut bagi pengendara," jelas KNKT. 
 
KNKT menilai kelelahan menjadi isu yang menonjol pada kasus kecelakaan di jalan tol, khususnya di Indonesia. Selain itu, KNKT juga tidak setuju penggunaan rumput sebagai pembatas jalan di jalan tol menggantikan pagar beton. 
 
Pasalnya, penggunaan rumput sebagai pembatas jalan dapat membuka peluang kendaraan yang kehilangan kemudi untuk menyeberang ke jalur berlawanan. KNKT khawatir kecelakaan bakal berdampak fatal. 
 
"Oleh sebab itu, KNKT membuat rekomendasi menutup median terbuka dengan memasang pagar pengaman jalan. Dengan demikian terkait tulisan mengenai jalan tol di Indonesia tidak aman dirasa kurang tepat dan tidak sesuai dengan keadaan dan faktual yang ada," tegas KNKT. 
 
Baca: Microsleep saat Berkendara, Penyebab dan Cara Mengatasinya
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CIN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan