Chief of Party USAID Health Financing Activity (HFA) Hasbullah Thabrany. Istimewa
Chief of Party USAID Health Financing Activity (HFA) Hasbullah Thabrany. Istimewa

Pembatalan Haji Sejalan dengan Prinsip Manajemen Risiko

Theofilus Ifan Sucipto • 05 Juni 2021 13:10
Jakarta: Peniadaan pemberangkatan jemaah pada Haji 2021 dinilai tepat dari kacamata manajemen risiko. Sebab, pandemi covid-19 masih terjadi.
 
“Itu adalah manajemen risiko mengurangi terjadinya ledakan covid-19,” kata Chief of Party USAID Health Financing Activity (HFA) Hasbullah Thabrany dalam diskusi virtual, Sabtu, 5 Juni 2021.
 
Hasbullah menyebut perspektif manajemen risiko menekankan zero risk. Bila tak mungkin, segenap upaya harus dikerahkan guna meminimalkan risiko.

Pembatalan haji tahun ini, kata Hasbullah, sejalan dengan konsep tersebut. Dia menilai pemerintah Indonesia dan Arab Saudi tak ingin kasus covid-19 meroket.
 
“Yang bisa jadi membawa pulang (covid-19) lagi (ke Indonesia),” papar dia.
 
Baca: Penarikan BPIH Tak Menghilangkan Status Calon Jemaah Haji
 
Hasbullah berkaca dari kasus covid-19 di Indonesia usai musim libur Idulfitri. Kasus harian kembali berkisar di 6.000 dari sebelumnya sekitar 2.000.
 
“Tidak ada ibadah haji tahun ini untuk melindungi orang Indonesia dan orang lain di sana,” ujar Hasbullah.
 
Pemerintah resmi membatalkan penyelenggaraan Haji 2021. Sejumlah pertimbangan pembatalan penyelenggaraan rukun Islam kelima itu dibeberkan.
 
Pembatalan haji tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Agama (Menag) Nomor 660 Tahun 2021 tentang Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji pada Penyelenggaraan haji tahun 1442 Hijriah/2021 Masehi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan