Jakarta: Jumlah kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) pada kuartal pertama 2020 meningkat dibandingkan sepanjang 2019. Perubahan jumlah penderita sudah mencapai angka puluhan ribu atau nyaris 10 kali lipat dari pasien positif terjangkit covid-19 (virus korona). Per 15 April 2020 pukul 13.10 WIB, kasus positif covid-19 di Indonesia sebanyak 4.839 orang.
“Jumlah kasus (DBD) sampai Selasa, 14 April 2020, sebanyak 41.883 kasus. Sedangkan total kasus tahun lalu sebanyak 40.425 orang,” kata Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi kepada Medcom.id, Rabu 15 April 2020.
Nadia mengatakan jumlah orang meninggal akibat DBD juga meningkat jika dibandingkan dengan 2019. Hingga kemarin, jumlah korban meninggal sebanyak 266 orang, sedangkan kasus meninggal tahun lalu sebesar 354 orang.
“Ada concern kita karena angka kematian sampai awal April, kasusnya lebih tinggi dari sepanjang tahun sebelumnya,” terang dia.
Daerah persebaran DBD terjadi di 428 kabupaten/kota hingga awal April 2020. Sementara total kasus 2019 menyerang 481 kabupaten/kota. “Dari geografisnya, DBD dengan provinsi penduduk padat mempunyai risiko lebih besar menderita DBD,” tutur Nadia.
Baca: Masyarakat Diminta Mewaspadai DBD di Tengah Pandemi Korona
Nadia menyebut pandemi virus korona (covid-19) yang terjadi juga perlu diwaspadai. Sebab, terdapat kasus pasien dinyatakan mengarah pada DBD, ternyata korona.
“Sehingga cukup berhati-hati dalam penanganan covid-19 karena ada false positif DBD,” kata dia.
Jakarta: Jumlah kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) pada kuartal pertama 2020 meningkat dibandingkan sepanjang 2019. Perubahan jumlah penderita sudah mencapai angka puluhan ribu atau nyaris 10 kali lipat dari pasien positif terjangkit covid-19 (virus korona). Per 15 April 2020 pukul 13.10 WIB, kasus positif covid-19 di Indonesia sebanyak 4.839 orang.
“Jumlah kasus (DBD) sampai Selasa, 14 April 2020, sebanyak 41.883 kasus. Sedangkan total kasus tahun lalu sebanyak 40.425 orang,” kata Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi kepada
Medcom.id, Rabu 15 April 2020.
Nadia mengatakan jumlah orang meninggal akibat DBD juga meningkat jika dibandingkan dengan 2019. Hingga kemarin, jumlah korban meninggal sebanyak 266 orang, sedangkan kasus meninggal tahun lalu sebesar 354 orang.
“Ada
concern kita karena angka kematian sampai awal April, kasusnya lebih tinggi dari sepanjang tahun sebelumnya,” terang dia.
Daerah persebaran DBD terjadi di 428 kabupaten/kota hingga awal April 2020. Sementara total kasus 2019 menyerang 481 kabupaten/kota. “Dari geografisnya, DBD dengan provinsi penduduk padat mempunyai risiko lebih besar menderita DBD,” tutur Nadia.
Baca:
Masyarakat Diminta Mewaspadai DBD di Tengah Pandemi Korona
Nadia menyebut pandemi virus korona (covid-19) yang terjadi juga perlu diwaspadai. Sebab, terdapat kasus pasien dinyatakan mengarah pada DBD, ternyata korona.
“Sehingga cukup berhati-hati dalam penanganan covid-19 karena ada
false positif DBD,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)