Jakarta: Pemerintah mengingatkan masyarakat untuk tidak mengabaikan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di tengah pandemi virus korona (covid-19). DBD bisa menjadi penyakit pemberat jika seseorang terinfeksi virus korona.
"Kita harus waspadai betul musim pancaroba penyakit DBD sering jadi sangat buruk jika disertai covid-19," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus korona (covid-19) Achmad Yurianto dalam telekonferensi di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Selasa, 14 April 2020.
Yuri menjelaskan kecenderungan pasien korona meninggal karena ada penyakit pemberat. Misalnya, kata dia, diabetes, sesak napas, asma, hingga hipertensi.
"TBC (tuberkulosis) banyak di Indonesia jadi kontribusi cukup besar dengan penyebab kematian kalau terinfeksi covid-19," ujar Yuri.
Baca: 31 Ribu Orang Telah Menjalani Tes PCR
Dia mengimbau masyarakat menyadari tingkat penyebaran korona masih tinggi, apalagi ditambah dengan penyakit lain. "Bersama-sama sadar ada faktor pemberat sehingga (jumlah pasien meninggal) bertambah," ujarnya.
Jumlah pasien sembuh dari virus korona (covid-19) di Indonesia terus meningkat. Total pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 426 orang
"Ada kasus 46 orang sehingga totalnya 426," ucap Yuri.
Sementara itu total kasus positif bertambah 282 orang sehingga total kasus sebanyak 4.839 orang. Sedangkan kasus meninggal bertambah 60 orang menjadi 459 kasus.
Jakarta: Pemerintah mengingatkan masyarakat untuk tidak mengabaikan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di tengah pandemi virus korona (covid-19). DBD bisa menjadi penyakit pemberat jika seseorang terinfeksi virus korona.
"Kita harus waspadai betul musim pancaroba penyakit DBD sering jadi sangat buruk jika disertai covid-19," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus korona (covid-19) Achmad Yurianto dalam telekonferensi di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Selasa, 14 April 2020.
Yuri menjelaskan kecenderungan pasien korona meninggal karena ada penyakit pemberat. Misalnya, kata dia, diabetes, sesak napas, asma, hingga hipertensi.
"TBC (tuberkulosis) banyak di Indonesia jadi kontribusi cukup besar dengan penyebab kematian kalau terinfeksi covid-19," ujar Yuri.
Baca:
31 Ribu Orang Telah Menjalani Tes PCR
Dia mengimbau masyarakat menyadari tingkat penyebaran korona masih tinggi, apalagi ditambah dengan penyakit lain. "Bersama-sama sadar ada faktor pemberat sehingga (jumlah pasien meninggal) bertambah," ujarnya.
Jumlah pasien sembuh dari virus korona (covid-19) di Indonesia terus meningkat. Total pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 426 orang
"Ada kasus 46 orang sehingga totalnya 426," ucap Yuri.
Sementara itu total kasus positif bertambah 282 orang sehingga total kasus sebanyak 4.839 orang. Sedangkan kasus meninggal bertambah 60 orang menjadi 459 kasus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)