Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkuat sistem peringatan dini tsunami. Penguatan untuk memaksimalkan mitigasi bencana.
"Memperkuat sistem peringatan dini khususnya di daerah berpotensi ancaman tsunami," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, kepada Medcom.id, Minggu, 20 September 2020.
Dia mengutip riset Guru Besar bidang Siesmologi Institut Teknologi Bandung (ITB) Sri Widiyantoro. Penelitian yang diterbitkan di jurnal itu membeberkan potensi tsunami di kawasan pantai selatan Jawa Timur dan bagian selatan Jawa Barat.
Menurut Rahmat, kajian tersebut tidak boleh diremehkan. Sistem mitigasi terjadinya tsunami harus dipersiapkan secara matang.
Dia menyebut tsunami yang menghantam Kota Miyako, Jepang harus menjadi pembelajaran. Pemerintah setempat telah melakukan mitigasi tsunami dengan membangun tembok pemecah ombak bedasarkan hasil kajian yang dikeluarkan beberapa tahun yang lalu.
"Berdasarkan riset kajian, dengan (kekuatan gempa) delapan magnitudo. Ternyata meleset bukan delapan malah sembilan magnitudo. (Sehingga) dinding tembok dilalui tusnami dengan mudahnya," kata dia.
Rahmat meminta pemerintah Indonesia segera melakukan tindakan kewaspadaan dan edukasi ihwal bencana tsunami. Masyarakat yang tinggal di pesisir pantai diminta untuk waspada tanpa menimbulkan keributan.
"Terima kasih ada yang mengingatkan ke kita ada potensi tsunami. Daripada tidak ada yang mengingatkan," kata dia.
Riset Sri Widyantoro menyedot perhatian. Guru Besar bidang Sesimologi ITB itu memprediksi tsunami setinggi 20 meter di pantai selatan Jawa Barat dan 12 meter di selatan Jawa Timur.
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkuat sistem peringatan dini
tsunami. Penguatan untuk memaksimalkan mitigasi bencana.
"Memperkuat sistem peringatan dini khususnya di daerah berpotensi ancaman tsunami," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, kepada
Medcom.id, Minggu, 20 September 2020.
Dia mengutip riset Guru Besar bidang Siesmologi Institut Teknologi Bandung (ITB) Sri Widiyantoro. Penelitian yang diterbitkan di jurnal itu membeberkan potensi tsunami di kawasan pantai selatan Jawa Timur dan bagian selatan Jawa Barat.
Menurut Rahmat, kajian tersebut tidak boleh diremehkan. Sistem mitigasi terjadinya tsunami harus dipersiapkan secara matang.
Dia menyebut tsunami yang menghantam Kota Miyako, Jepang harus menjadi pembelajaran. Pemerintah setempat telah melakukan mitigasi tsunami dengan membangun tembok pemecah ombak bedasarkan hasil kajian yang dikeluarkan beberapa tahun yang lalu.