Jakarta: Penyakit jantung menjadi salah satu penyakit kronis yang menyebabkan kematian terbesar dan atau pembiayaan kesehatan terbesar. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan survei terhadap penyakit jantung di semua provinsi.
Hasilnya, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan provinsi dengan masyarakat berpenyakit jantung terbesar kategori semua umur. Masyarakat Yogyakarta berpenyakit Jantung sesuai diagnosis dokter tercatat sebanyak 1,67 persen.
Berikut 10 besar provinsi dengan masyarakat terbesar berpenyakit jantung:
1. DI Yogyakarta - 1,67 persen
2. Papua Tengah 1,65 persen
3. DKI Jakarta - 1,56 persen
4. Jawa Barat - 1,18 persen
5. Kalimantan Timur - 1,08 persen
5. Bali - 1,00 persen
6. Kalimantan Utara - 0,95 persen
7. Kepulauan Riau - 0,91 persen
8. Jawa Timur - 0,88 persen
9. Sumatra Barat - 0,87 persen
10. Bangka Belitung - 0,87 persen
Baca juga: Makanan yang Sebaiknya Dihindari oleh Penderita Jantung
Kemenkes melaporkan ini dalam Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023. Kemenkes melakukan wawancara dan menyajikan hasil pemeriksaan laboratorium lapangan di mana pada responden yang sudah diwawancara, dilakukan pengambilan spesimen darah, dan dilakukan tes cepat dan atau pemeriksaan laboratorium.
"Data dan informasi terkait wawancara bisa menggambarkan hingga angka kabupaten/kota,
sedangkan untuk pemeriksaan darah hanya hingga angka nasional," tulis Kemenkes dalam survei yang dikutip, Senin 15 Juli 2024.
Kemenkes juga melakukan survei penyakit jantung berdasarkan karakteristik kelompok umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal dan status ekonomi.
Dari sisi kelompok umur, terbanyak usia 75 tahun ke atas. Kemudian, jenis kelamin lebih banyak diidap perempuan atau 0,91 persen, dan pendidikan mereka yang lulus pendidikan tinggi.
Sementara untuk kategori pekerjaan, kelompok PNS/TNI/Polri/BUMN/BUMD yang paling banyak, yakni 2,04 persen. Kemudian dari sisi tempat tinggal mereka yang tinggal di perkotaan atau 1,08 persen dan status ekonomi, mereka yang teratas atau 1,28 persen.
Survei Kesehatan Indonesia ini digelar di 38 provinsi dengan wawancara, pengukuran, dan pemeriksaan sepanjang 2023. Survei menggunakan sampel representatif dengan jumlah sampel 315.646 rumah tangga yang terdiri dari 877.531 anggota rumah tangga dan dibagi menjadi 34.065 blok sensus.
Jakarta:
Penyakit jantung menjadi salah satu penyakit kronis yang menyebabkan kematian terbesar dan atau pembiayaan kesehatan terbesar. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan survei terhadap penyakit jantung di semua provinsi.
Hasilnya, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan provinsi dengan masyarakat berpenyakit jantung terbesar kategori semua umur. Masyarakat Yogyakarta berpenyakit Jantung sesuai diagnosis dokter tercatat sebanyak 1,67 persen.
Berikut 10 besar provinsi dengan masyarakat terbesar berpenyakit jantung:
1. DI Yogyakarta - 1,67 persen
2. Papua Tengah 1,65 persen
3. DKI Jakarta - 1,56 persen
4. Jawa Barat - 1,18 persen
5. Kalimantan Timur - 1,08 persen
5. Bali - 1,00 persen
6. Kalimantan Utara - 0,95 persen
7. Kepulauan Riau - 0,91 persen
8. Jawa Timur - 0,88 persen
9. Sumatra Barat - 0,87 persen
10. Bangka Belitung - 0,87 persen
Baca juga:
Makanan yang Sebaiknya Dihindari oleh Penderita Jantung
Kemenkes melaporkan ini dalam Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023. Kemenkes melakukan wawancara dan menyajikan hasil pemeriksaan laboratorium lapangan di mana pada responden yang sudah diwawancara, dilakukan pengambilan spesimen darah, dan dilakukan tes cepat dan atau pemeriksaan laboratorium.
"Data dan informasi terkait wawancara bisa menggambarkan hingga angka kabupaten/kota,
sedangkan untuk pemeriksaan darah hanya hingga angka nasional," tulis Kemenkes dalam survei yang dikutip, Senin 15 Juli 2024.
Kemenkes juga melakukan survei penyakit jantung berdasarkan karakteristik kelompok umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal dan status ekonomi.
Dari sisi kelompok umur, terbanyak usia 75 tahun ke atas. Kemudian, jenis kelamin lebih banyak diidap perempuan atau 0,91 persen, dan pendidikan mereka yang lulus pendidikan tinggi.
Sementara untuk kategori pekerjaan, kelompok PNS/TNI/Polri/BUMN/BUMD yang paling banyak, yakni 2,04 persen. Kemudian dari sisi tempat tinggal mereka yang tinggal di perkotaan atau 1,08 persen dan status ekonomi, mereka yang teratas atau 1,28 persen.
Survei Kesehatan Indonesia ini digelar di 38 provinsi dengan wawancara, pengukuran, dan pemeriksaan sepanjang 2023. Survei menggunakan sampel representatif dengan jumlah sampel 315.646 rumah tangga yang terdiri dari 877.531 anggota rumah tangga dan dibagi menjadi 34.065 blok sensus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)