Dalam narasi di videonya @dzahinazkayra menjelaskan alasan bayinya yang masih berumur 5 bulan itu tidak diimunisasi dan divaksin, karena dilarang oleh suami dan lingkungan sekitarnya.
“Berawal dari larangan suami dan sekelilingnya untuk imunisasi dan vaksin anak,” tulis @dzahinazkayra.
.jpg)
(Ibu di Siantar curhat anaknaya terken rotavirus karena tidak vaksin dan imunisasi sumber: TikTok@dzahinazkayra)
Ia menceritakan awal mula mengetahui bayinya terkena rotavirus. Berawal ketika bayinya mengalami demam tinggi, muntah dan diare. Ia juga sempat membawa bayinya ke bidan untuk mendapat perawatan.
“Sebelumnya uda dibawa ke bidan dan diurut sama neneknya pas aku kerja. Waktu pulang kerja aku liat bada anak aku semakin lemas bahkan tidak ada pergerakan,” sambungnya.
@dzahinazkayra pun memutuskan untuk membawa bayinya ke dokter lalu langsung dirujuk ke rumah sakit. Ini karena sang bayi mengalami dehidrasi.
Ketika di rumah sakit dirinya tidak bisa memakai BPJS lantaran bayinya belum didaftarkan. Hingga akhirnya memutuskan untuk rawat inap berbayar.
“Karena liat anak aku lama diambil tindakan jadi akum mutusin buat rawat inap fas.umum,” jelasnya.
Dalam unggahan itu ia menjelaskan bahwa bayinya terserang rotavirus. Rotavirus sendiri merupakan infeksi virus rota yang menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan. Sehingga mengakibatkan bayi mengalami diare.
“Bener kata dokter anak kenak virus rota,” tulisnya.
@dzahinazkayra mengungkapkan alasan suaminya tidak mengizinkan bayinya mendapatkan imunisasi dan vaksin. Ia menyebut sang suami takut terhadap efek samping dari imunisasi dan vaksin.
“Alhamdulillah ini kondisi anak uda pulih. Dan alasan suami ga mau vaksin atau imunisasi anak itu karena efek samping dari yang diterima setelah vaksin itu. Alhamdulillah uda mau anak imunisasi dan vaksin,” terangnya.
Rotavirus Banyak Menyerang Balita di Bawah 2 Tahun
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, rotavirus ini banyak dialami oleh bayi di bawah usia 2 tahun. Anak-anak berusia 6-11 bulan dan 12-23 bulan memiliki jumlah kasus diare rotavirus tertinggi, masing-masing 54,2% dan 50,6%.Untuk kasus rota virus yang sampai harus menjalani rawat inap sering dialami anak dalam kelompok usia 0-36 bulan.
Baca juga: Mengenal Flu Perut: Gejala, Pengobatan, dan Pencegahannya? |
Penularan Rotavirus
Virus ini menular melalui jalur fecal-oral, yaitu menular dari feses penderita yang tidak sengaja masuk ke mulut orang yang sehat. Rotavirus yang keluar melalui feses bisa mengontaminasi air, makanan, minuman, dan benda-benda yang ada di sekitar, seperti mainan dan alat dapur.Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id