Jakarta: Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber Communication and Information System Security Research Center Pratama Persadha mengatakan potensi kerugian ekonomi Indonesia akibat serangan siber mencapai ratusan triliun rupiah. Prediksi ini mengacu hasil riset yang dipaparkan Microsoft.
"Nilainya (kerugian) USD34,2 miliar. Itu setara dengan Rp483 triliun," kata Pratama dalam diskusi di Jakarta Pusat, Sabtu, 9 Februari 2019.
Pratama mengatakan, pemerintah saat ini gencar membangun teknologi dengan membeli sejumlah peralatan canggih. Namun, ia menilai hal itu belum bisa dimanfaatkan secara maksimal.
"Bagaimana terjadi fraud di perbankan kita, hacking di e-government yang di provinsi, kabupaten, kota, dan bahkan di Istana Presiden kita tak luput dari serangan itu," paparnya.
Baca: Indonesia Kini Diancam Serangan Siber
Ia pun meminta agar pemerintah lebih memberikan perhatian terhadap ancaman serangan siber. Menurut Pratama, berita bohong alias hoaks dan disinformasi hanya sebagian kecil dari masalah di dunia maya. Ancaman siber dari negara lain harus pula diwaspadai. Utamanya, soal potensi pencurian data informasi.
"Dulu kita belajar kedaulatan di laut, udara, dan darat. Sekarang ini bukan hanya itu, perlu adanya keamanan siber," pungkas Pratama.
Jakarta: Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber Communication and Information System Security Research Center Pratama Persadha mengatakan potensi kerugian ekonomi Indonesia akibat serangan siber mencapai ratusan triliun rupiah. Prediksi ini mengacu hasil riset yang dipaparkan Microsoft.
"Nilainya (kerugian) USD34,2 miliar. Itu setara dengan Rp483 triliun," kata Pratama dalam diskusi di Jakarta Pusat, Sabtu, 9 Februari 2019.
Pratama mengatakan, pemerintah saat ini gencar membangun teknologi dengan membeli sejumlah peralatan canggih. Namun, ia menilai hal itu belum bisa dimanfaatkan secara maksimal.
"Bagaimana terjadi
fraud di perbankan kita, hacking di
e-government yang di provinsi, kabupaten, kota, dan bahkan di Istana Presiden kita tak luput dari serangan itu," paparnya.
Baca: Indonesia Kini Diancam Serangan Siber
Ia pun meminta agar pemerintah lebih memberikan perhatian terhadap ancaman serangan siber. Menurut Pratama, berita bohong alias hoaks dan disinformasi hanya sebagian kecil dari masalah di dunia maya. Ancaman siber dari negara lain harus pula diwaspadai. Utamanya, soal potensi pencurian data informasi.
"Dulu kita belajar kedaulatan di laut, udara, dan darat. Sekarang ini bukan hanya itu, perlu adanya keamanan siber," pungkas Pratama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)