Jakarta: Kementerian Perhubungan akan menyerahkan hasil evaluasi insiden longsornya underpas di Jalan Perimeter Selatan, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU PR).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi enggan menyimpulkan janggal atau tidak insiden tersebut. Budi Karya menyerahkan kasus itu pada Komite Keselamatan Konstruksi.
"Biar ahli yang ngomong karena nanti ada Komite Keselamatan Konstruksi. Dia yang berwenang mengatakan," kata Budi Karya di Kantor Kejagung, Jakarta Selatan, Rabu, 7 Februari 2018.
Budi Karya memastikan pihaknya mengevaluasi insiden itu. Meskipun, kata Budi, beban utama ada di Kemen PU PR dan Komite Keselamatan Konstruksi.
"Dia yang merekomendasikan apa pun yang terjadi di konstruksi. Kecelakaan transportasi, tabrakan, dan lain-lain itu saya (Kemenhub) dan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi)," ucapnya.
Baca: Menhub Berencana Operasikan Kereta Bandara Besok
Budi mengatakan, meski material longsor sudah dibersihkan, terowongan belum bisa digunakan. Sebab, masih ada keretakan di sejumlah bagian dinding terowongan.
"Beberapa yang harus ditindaklanjuti adalah memperkuat dan memperbaiki," katanya.
Insiden longsor itu menewaskan satu orang atas nama Dianti Dyah Ayu. Mobil yang dikendarai perempuan berusia 25 tahun itu terjebak dalam timbunan longsor. Dianti sejatinya diselamatkan tim SAR gabungan dari reruntuhan material longsor setelah sembilan jam proses evakuasi.
Dianti juga masih bernafas saat dilarikan ke RSU Tangerang. Namun, nyawanya tidak tertolong saat dipindah dan menjalani perawatan ke RS Mayapada Tangerang.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/nN9DmB8K" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Kementerian Perhubungan akan menyerahkan hasil evaluasi insiden longsornya underpas di Jalan Perimeter Selatan, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU PR).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi enggan menyimpulkan janggal atau tidak insiden tersebut. Budi Karya menyerahkan kasus itu pada Komite Keselamatan Konstruksi.
"Biar ahli yang ngomong karena nanti ada Komite Keselamatan Konstruksi. Dia yang berwenang mengatakan," kata Budi Karya di Kantor Kejagung, Jakarta Selatan, Rabu, 7 Februari 2018.
Budi Karya memastikan pihaknya mengevaluasi insiden itu. Meskipun, kata Budi, beban utama ada di Kemen PU PR dan Komite Keselamatan Konstruksi.
"Dia yang merekomendasikan apa pun yang terjadi di konstruksi. Kecelakaan transportasi, tabrakan, dan lain-lain itu saya (Kemenhub) dan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi)," ucapnya.
Baca: Menhub Berencana Operasikan Kereta Bandara Besok
Budi mengatakan, meski material longsor sudah dibersihkan, terowongan belum bisa digunakan. Sebab, masih ada keretakan di sejumlah bagian dinding terowongan.
"Beberapa yang harus ditindaklanjuti adalah memperkuat dan memperbaiki," katanya.
Insiden longsor itu menewaskan satu orang atas nama Dianti Dyah Ayu. Mobil yang dikendarai perempuan berusia 25 tahun itu terjebak dalam timbunan longsor. Dianti sejatinya diselamatkan tim SAR gabungan dari reruntuhan material longsor setelah sembilan jam proses evakuasi.
Dianti juga masih bernafas saat dilarikan ke RSU Tangerang. Namun, nyawanya tidak tertolong saat dipindah dan menjalani perawatan ke RS Mayapada Tangerang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
