Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto: Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto: Sekretariat Presiden

Jokowi Minta Maaf Berkali-kali di Berbagai Forum, Ini Kata Pengamat

Adri Prima • 14 September 2024 12:28
Jakarta: Pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengomentari permintaan maaf Presiden Joko Widodo untuk ketiga kalinya di forum formal maupun informal.
 
Menurut Ujang, permintaan maaf Jokowi menandakan kalau ia mengakui telah melakukan banyak kesalahan khususnya dalam hal kebijakan-kebijakan yang tidak prorakyat. 
 
"Tentu Jokowi merasa banyak salah dan dosa. Kebijakan yang tidak prorakyat, seperti revisi UU KPK, Omnibuslaw. Banyak kebijakan yang dianggap tidak berpihak rakyat," kata Ujang. 

Lebih lanjut, untuk seseorang yang telah bersalah, meminta maaf adalah sesuatu yang positif. "Bagus-bagus saja kalau minta maaf, supaya khusnul khotimah dan endingnya bagus, biar Jokowi bisa tidur nyeyak paling tidak sudah minta maaf," sambungnya. 
 
Baca juga:
Masa Jabatan Sisa Kurang dari 2 Bulan, Presiden Jokowi Lantik Gus Ipul Jadi Mensos
 

Permintaan maaf Jokowi di sidang kabinet terakhir


Sebelumnya, unggahan terkait permintaan maaf itu ramai dikomentari warganet, baik yang berterima kasih kepada Jokowi maupun mengkritisi kebijakan yang dibuat.
 
"Hari ini adalah Sidang Kabinet Paripurna terakhir bagi Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Saya mengucapkan terima kasih atas dedikasi seluruh anggota kabinet dan saya meminta maaf jika selama berinteraksi ada hal-hal yang kurang berkenan. Masa tugas Kabinet Indonesia Maju akan berakhir pada 20 Oktober mendatang, bersamaan dengan serah terima pemerintahan kepada Presiden Terpilih Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto," ujar Jokowi dalam akun X @Jokowi.
 
"Saya minta seluruh jajaran kabinet segera menyelesaikan program kerja dan memastikan transisi pemerintahan berjalan lancar. Kita harus mendukung penuh pemerintahan baru agar program-program unggulan Presiden terpilih bisa segera dijalankan dan memberikan manfaat bagi masyarakat," sambungnya.
 
Unggahan tersebut diserbu berbagai komentar dari netizen. Ada yang menerima permintaan maaf dan menguncapkan terima kasih, namun tidak sedikit pula mengkritik Jokowi.
 
"Terima kasih untuk semua legitimasi baiknya pak @jokowi. Tetap kami tidak akan lupa di zaman bapak pula konstitusi tak punya Nyawa!," tulis seorang netizen.
 
"Pak Jokowi yth 8 tahun pemerintahan bapak masih bagus2 saja, mulai tahun ke 9 baru tampak belangnya aslinya mula menyimpang dari etika seorang negarawan. Mengapa bisa beubah total??? Hanya bapak dan Tuhan YMK yg tau. Tks. @prabowo," timpal netizen lain.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan