Ilustrasi: MI/Ramdani
Ilustrasi: MI/Ramdani

Rudiantara Sebut Industri UMKM Lebih Stabil di Tengah Gejolak Ekonomi Global

Ilham Pratama Putra • 23 Mei 2025 15:43
Jakarta: Komisaris Utama Amartha, Rudiantara mengatakan, dengan kondisi ekonomi global yang terus bergejolak dan berdampak pada industri makro. Namun tidak bagi sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
 
"Forum ini menyuarakan bahwa sektor mikro seperti akar rumput justru lebih stabil dan punya prospek yang baik," kata Rudiantara dalam The 2025 Asia Grassroots Forum, Jumat 23 Mei 2025.
 
Pihaknya pun terus mendukung apa yang dilakukan sektor UMKM. Mulai dari dukungan modal, teknologi yang inklusif, dan juga pendampingan. 

"Sektor akar rumput berpeluang menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi," imbuh Mantan Menteri Komunikasi dan Informasi itu.
 
Amartha pun kata dia turut memfasilitasi UMKM untuk terus bertumbuh. Hingga akhirnya memiliki investor bahkan dari luar negeri.
 
“Tentu saja, untuk bisa menarik investor maupun lembaga keuangan bukan perkara mudah, karena umumnya kelompok akar rumput ini tidak memiliki riwayat kredit. Karena itu, perusahaan teknologi keuangan seperti halnya Amartha punya tata kelola yang sesuai prinsi-prinsip good corporate governance (GCG) dalam menjalankan fungsi intermediasinya. Bukan itu saja, pembiayaan yang disalurkan juga harus bertanggung jawab dan berdampak. Dengan begitu, investor asing juga percaya untuk menempatkan investasinya,” tambah Rudiantara.
 
Melalui The 2025 Asia Grassroots Forum, Amartha ingin memperluas perspekti bagi investor global untuk bisa percaya pada potensi besar yang berada di akar rumput. Ia percaya, UMKM misalnya memiliki resiliensi yang baik.
 
"Terutama dengan adanya dukungan teknologi keuangan inklusif, serta ekosistem yang mendukung tumbuhnya kewirausahaan," sebut Founder dan CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra.
 
Mengutip data Impact Investing in Asia 2024, 97 persen dari sektor swasta di Asia Tenggara merupakan sektor UMKM. Dan UMKM mampu menyerap hingga 85 persen tenaga kerja dan menyumbang 45  persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) kawasan.
 
Pada kesempatan tersebut, Cluster CEO Standard Charted Indonesia, Donny Donosepoetro OBE pun mengatakan, untuk mendorong pertumbuhan inklusif di sektor akar rumput dapat dimulai dengan memperluas pemberdayaan para pelaku UMKM. Namun perlu pula diperhatikan tantangan yang mengikutinya.
 
"Salah satu tantangan utama bagi bank internasional adalah menyalurkan pembiayaan secara langsung ke sektor mikro karena keterbatasan jangkauan dan infrastruktur. Di Standard Chartered, kolaborasi kami dengan perusahaan seperti Amartha dan PT Mitra Bisnis Keluarga Ventura (MBK) merupakan bukti nyata bahwa kami mampu berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan UMKM," ujar dia.
 
Baca juga:  Dari Tampaksiring ke Pasar Dunia, Cerita Suami Istri Pedagang Kerajinan Penyu

Adapun The 2025 Asia Grassroots Forum yang berlangsung pada 21-23 Mei 2025 di Nusa Dua, Bali. Acara ini melibatkan lebih dari 700 peserta dari 15 negara yang mencakup investor, institusi pemerintah dan regulator, sektor swasta, akademisi, hingga komunitas wirausaha ultra-mikro.
 
Forum internasional ini menjadi wadah bagi investor global termasuk sovereign wealth fund  untuk berinvestasi dan berkolaborasi. Acara ini diharapkan menjadi pembuka untuk mendukung dan meningkatkan ekonomi akar rumput. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan