Jakarta: Akibat cerita bohong babi ngepet, imbasnya, kini seorang emak-emak warga Depok harus meminta maaf ke satu kampung karena sebelumnya sudah menuduh tetangganya sebagai pemilik babi ngepet tersebut.
Alasannya wanita berinisial W menuding sang tetangga terlihat kaya dan banyak uang meski menganggur.
Dalam video permintaan maaf itu, emak-emak tersebut didampingi ketua RW setempat.
"Buat warga kampung baru, yang tidak bisa bisa saya sebutkan satu per satu. Karena saya tidak hafal. Saya di sini merantau, saya ngontrak. Saya benar-benar minta maaf," ujarnya.
"Saya minta maaf atas ucapan mulut kasar saya. Maaf atas ludah saya, maaf yang sebesar-besarnya karena menyakitkan bagi warga kampung baru," lanjutnya.
Hoaks babi ngepet
Kisah penangkapan babi ngepet di Sawangan Depok, akhirnya terungkap. Ternyata babi ngepet tersebut hanya skenario yang dirancang seorang warga berinisial AI.
AI mengakui bahwa cerita babi ngepet ini dilatarbelakangi keluhan warga yang kehilangan uang Rp1-2 juta.
“Itu adalah berita hoaks. Kami rekayasa dengan sadar yaitu laporan-laporan (uang) yang hilang, sehingga timbullah di hati dan pikiran saya dan kita semuanya ini agar permasalahan di tempat kita selesai,” kata AI, Kamis, 29 April 2021.
AI juga menjelaskan, babi tersebut ia beli secara online seharga Rp900 ribu. “Beli di online dengan harga Rp900 ribu dan ada ongkos kirimnya dikirim melalui jasa pengiriman,” ucapnya.
Setelah ditangkap pihak berwajib AI pun meminta maaf telah membuat kehebohan dengan ceritanya itu.
“Saya khilaf, keyakinan lemah iman. Setan masuk ke dalam saya sehingga punya pikiran yang sangat jahat dan tidak masuk akal,” jelasnya.
Jakarta: Akibat cerita bohong
babi ngepet, imbasnya, kini seorang emak-emak warga Depok harus meminta maaf ke satu kampung karena sebelumnya sudah menuduh tetangganya sebagai pemilik babi ngepet tersebut.
Alasannya wanita berinisial W menuding sang tetangga terlihat kaya dan banyak uang meski menganggur.
Dalam video permintaan maaf itu, emak-emak tersebut didampingi ketua RW setempat.
"Buat warga kampung baru, yang tidak bisa bisa saya sebutkan satu per satu. Karena saya tidak hafal. Saya di sini merantau, saya ngontrak. Saya benar-benar minta maaf," ujarnya.
"Saya minta maaf atas ucapan mulut kasar saya. Maaf atas ludah saya, maaf yang sebesar-besarnya karena menyakitkan bagi warga kampung baru," lanjutnya.