Jakarta: Dokter spesialis anak Hanifah Oswari mengungkapkan gejala Hepatitis Akut pada anak. Gejala tersebut berdasarkan sejumlah laporan kasus yang menyerang anak-anak.
“Dimulai dengan gejala gastrointestinal seperti diare, mual, muntah, sakit perut, kadang-kadang dengan demam ringan ,” kata Hanifah dalam telekonferensi di Jakarta, Kamis, 5 Mei 2022.
Hanifah mengatakan gejala tersebut bisa berlanjut yang mengarah pada hepatitis. Misalnya warna air seni anak menjadi seperti teh dan feses berwarna pucat.
“Kemudian bila dilihat, mata dan kulit berwarna kuning,” ujar Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) itu.
Gejala tersebut bisa dibuktikan dengan penanganan dokter. Dokter bisa memeriksa dua enzim hati, yakni serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) dan serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT).
Baca: WHO Catat 288 Kasus Hepatitis Akut
“Bila diperiksa, didapati salah satu atau kedua enzim ini meningkat di atas 500 international unit per mililiter,” jelas Hanifah.
Hanifah menyebut gejala itu bisa berlanjut. Hal ini ditandai gangguan pembekuan darah dan penurunan kesadaran.
“Ini dapat berlanjut menjadi kematian bila pasien tidak ditransplantasi hati,” tutur dia.
Jakarta: Dokter spesialis anak Hanifah Oswari mengungkapkan gejala
Hepatitis Akut pada anak. Gejala tersebut berdasarkan sejumlah laporan kasus yang menyerang anak-anak.
“Dimulai dengan gejala gastrointestinal seperti diare, mual, muntah, sakit perut, kadang-kadang dengan demam ringan ,” kata Hanifah dalam telekonferensi di Jakarta, Kamis, 5 Mei 2022.
Hanifah mengatakan gejala tersebut bisa berlanjut yang mengarah pada hepatitis. Misalnya warna air seni
anak menjadi seperti teh dan feses berwarna pucat.
“Kemudian bila dilihat, mata dan kulit berwarna kuning,” ujar Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) itu.
Gejala tersebut bisa dibuktikan dengan
penanganan dokter. Dokter bisa memeriksa dua enzim hati, yakni serum
glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) dan serum
glutamic pyruvic transaminase (SGPT).
Baca:
WHO Catat 288 Kasus Hepatitis Akut
“Bila diperiksa, didapati salah satu atau kedua enzim ini meningkat di atas 500
international unit per mililiter,” jelas Hanifah.
Hanifah menyebut gejala itu bisa berlanjut. Hal ini ditandai gangguan pembekuan darah dan penurunan kesadaran.
“Ini dapat berlanjut menjadi kematian bila pasien tidak ditransplantasi hati,” tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)