Jakarta: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memperkirakan kuota BBM bersubsidi jenis Solar dan Pertalite yang ditargetkan dalam APBN tahun ini, akan habis dalam waktu dekat.
Menurut Sri Mulyani, berdasarkan volume konsumen BBM, kemungkinan kuota sudah habis di bulan Oktober.
"Kalau kita asumsikan volume konsumsi (BBM) mengikuti selama delapan bulan terakhir, kuota akan habis di Oktober, kalau konsumsinya tetap sama" ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers Tindak Lanjut Hasil Rakor Kemenko Perekonomian terkait kebijakan Subsidi BBM di Jakarta, dikutip Sabtu, 27 Agustus 2022.
Sri Mulyani menambahkan, fase pemulihan ekonomi membuat konsumsi BBM meningkat. Bahkan konsumsi Solar dan Pertalite diperkirakan jauh melampaui alokasi APBN.
"Yang terjadi sekarang, dengan pemulihan ekonomi, konsumsi, dan subsidi yang masih tinggi, konsumsi solar dan pertalite diperkirakan jauh melampaui apa yang ada di APBN," ujar Sri Mulyani.
Ia menjelaskan realisasi konsumsi solar pada Januari hingga Juli tahun ini sudah mencapai 9,88 juta kiloliter atau 65 persen dari kuota. Dengan itu, ia memproyeksi konsumsi solar akan mencapai 17,44 juta kiloliter atau 115 persen dari kuota hingga akhir tahun. Seperti diketahui, kuota penyaluran solar bersubsidi dalam target APBN tahun ini sebesar 15,10 juta kiloliter.
Ia melanjutkan realisasi konsumsi pertalite pada Januari hingga Juli tahun ini sudah mencapai 16,84 juta kiloliter atau 73 persen dari kuota. Dengan itu, ia memproyeksi konsumsi pertalite akan mencapai 29,07 juta kiloliter atau 126 persen dari kuota pada akhir tahun. Adapun kuota penyaluran pertalite bersubsidi dalam target APBN tahun ini sebesar 23,05 juta kiloliter.
Harga BBM Subsidi naik
Sepekan terakhir sempat beredar informasi kalau harga BBM bersubsidi seperti Pertalite bakal naik menjadi Rp10.000 per liter.
Kenaikan harga Pertalite sekitar Rp 2.350 per liter, jika mengacu harga saat ini sebesar Rp7.650 per liter.
Meski belum resmi diumumkan, namun wacana kenaikan harga Pertalite sedang digodok oleh Pemerintah. Belum lama ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan kenaikan harga Pertalite masih menunggu keputusan tiga menteri.
"Rencana pengurangan subsidi itu masih dibahas, belum ada putusannya dari Kemenko (Perekonomian), Menteri ESDM, dan Menteri Keuangan," terang Erick Thohir.
Jakarta: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memperkirakan kuota
BBM bersubsidi jenis Solar dan
Pertalite yang ditargetkan dalam APBN tahun ini, akan habis dalam waktu dekat.
Menurut Sri Mulyani, berdasarkan volume konsumen BBM, kemungkinan kuota sudah habis di bulan Oktober.
"Kalau kita asumsikan volume konsumsi (BBM) mengikuti selama delapan bulan terakhir, kuota akan habis di Oktober, kalau konsumsinya tetap sama" ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers Tindak Lanjut Hasil Rakor Kemenko Perekonomian terkait kebijakan Subsidi BBM di Jakarta, dikutip Sabtu, 27 Agustus 2022.
Sri Mulyani menambahkan, fase pemulihan ekonomi membuat konsumsi BBM meningkat. Bahkan konsumsi Solar dan Pertalite diperkirakan jauh melampaui alokasi APBN.
"Yang terjadi sekarang, dengan pemulihan ekonomi, konsumsi, dan subsidi yang masih tinggi, konsumsi solar dan pertalite diperkirakan jauh melampaui apa yang ada di APBN," ujar Sri Mulyani.
Ia menjelaskan realisasi konsumsi solar pada Januari hingga Juli tahun ini sudah mencapai 9,88 juta kiloliter atau 65 persen dari kuota. Dengan itu, ia memproyeksi konsumsi solar akan mencapai 17,44 juta kiloliter atau 115 persen dari kuota hingga akhir tahun. Seperti diketahui, kuota penyaluran solar bersubsidi dalam target APBN tahun ini sebesar 15,10 juta kiloliter.