KRI Yos Sudarso. Foto: Medcom.id/Nur Azizah.
KRI Yos Sudarso. Foto: Medcom.id/Nur Azizah.

KRI Yos Sudarso, Penjaga Kedaulatan hingga ke Perbatasan

Nur Azizah • 26 Agustus 2018 10:50
Jakarta: Petang di Pelabuhan Batuampar, Batam, sebuah kapal besar milik TNI Angkatan Laut (AL) bersandar. Di lambung kirinya terdapat tiga angka, 3-5-3.
 
Angka tiga di lambung kapal menandakan kapal itu di bawah satuan kapal eskorta. Kapal pertahanan yang disebut sangat kuat, bisa menyerang, dan mematikan.
 
"Itu Kapal Perang Yos Sudarso," kata Kolonel Laut Henry Ballo, baru-baru ini. 

Ini pertama kalinya Medcom.id melihat kapal perang Yos Sudarso secara langsung. Henry selaku komandan kapal pun merinci riwayat kapal itu.
 
KRI Yos Sudarso menjadi salah satu kapal terhebat TNI AL. Bahkan, kapal buatan Belanda itu menjadi ikon ketangguhan TNI AL di lautan.
 
KRI Yos Sudarso memang sudah uzur, usianya sudah setengah abad. Meski begitu, kapal kelahiran 1968 ini tetap tangguh menjaga Indonesia.
 
KRI Yos Sudarso tak pernah absen dalam operasi-operasi besar. Ia terlibat misi penyelamatan korban pesawat Jatuh Air Asia QZ8501 pada 2015, pembebasan sandera di Bangladesh, hingga pembebasan 20 anak buah kapal (ABK) MV Sinar Kudus di Somalia.
 
KRI Yos Sudarso, Penjaga Kedaulatan hingga ke PerbatasanDi Tanah Air, KRI Yos Sudarso memiliki tugas penting. Ia harus menjaga zona ekonomi ekslusif (ZEE) Natuna. Laut Natuna memang terkenal sebagai surga bagi para nelayan. Tak heran, banyak maling-maling ikan di sana.
 
"Sekarang kami punya tugas untuk menjaga laut di ZEE Natuna dalam rangka penegakan hukum dan kedaulatan," ujar Henry.
 
Sudah tak bisa dihitung berapa kali KRI Yos Sudarso bolak-balik ke perairan Natuna. Kegarangannya membuat para pencuri ikan dari negeri seberang kalang kabut. Tak berani mendekat.
 
Kalaupun ada yang coba-coba, KRI Yos Sudarso tak segan memberi hukuman. Henry menyampaikan KRI Yos Sudarso hadir bukan untuk patroli semata. Kehadirannya untuk menegakkan hukum.
 
"Untuk kapal yang melanggar yang berkaitan kapal ikan dalam berapa tahun belakangan sebenarnya sudah sangat berkurang. Karena kami hadir untuk melaksanakan penegakan hukum untuk kapal asing yang mencuri," ungkap dia.
 
Sebagai kapal perang, KRI Yos Sudarso dilengkapi dengan berbagai senjata. Ada peluru kendali, rudal C-802, torpedo MK-44, mitralium, hingga meriam 76 mm Oto Melara.
 
Baca: Kapal Nelayan Vietnam Ditangkap di Natuna
 
Di sisi lain, meski masuk dalam jenis kapal penyerang, kapal dengan bobot 2.800 ton ini sering juga jadi kapal diplomasi. Berkali-kali KRI Yos diundang dalam acara perdamaian di berbagai negara. 
 
Sementara itu, KRI Yos Sudarso diambil dari nama besar pahlawan Laksamana Madya TNI Yosaphat Sudarso. Yos gugur dalam pertempuran di laut Aru, Maluku, tepat 56 tahun lalu, pada 1962 .
 
Kala itu, Yos bertempur ingin merebut Irian Barat dari tangan Belanda. Perang pecah dan Yos gugur. 
 
Pemilihan nama besar ini bukan tanpa alasan. Selain untuk menghargai jasa para pahlawan, semangat Yos diharapkan bisa tertular ke anak buah kapal.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan