Sukabumi: Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meresmikan jembatan gantung Situgunung di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Sukabumi, Jawa Barat. Jembatan ini merupakan jembatan terpanjang se-Asia Tenggara. Medcom.id mendapat kesempatan menjajalnya.
Jembatan Situgunung memiliki ketinggan 107 meter dari titik terendah, panjang 243 meter, dan lebar 1,2 meter. Jembatan ini adalah salah satu fasilitas di TNGGP sekaligus akses bagi pengunjung yang ingin menuju air terjun Curug Sawer.
Dari gerbang TNGGP sampai ke jembatan ini, pengunjung harus melewati jalan berbatu sekitar 600 sampai 700 meter ke dalam. Setelah itu, pengunjung akan menemukan sebuah papan informasi dan dua pecahan jalan yang sama-sama menuntun ke air terjun Curug Sawer.
Jika ke kiri, pengunjung harus berjalan kaki sekitar 1,5 jam untuk sampai. Sedangkan dengan jembatan Situgunung yang berada di sebelah kanan, cukup berjalan sekitar lima sampai 10 menit.
Papan petunjuk menuju jembatan gantung Situgunung. (Foto: Medcom.id/Theofilus Ifan)
Baca juga: Jembatan Gantung Terpanjang se-Asia Tenggara Diresmikan
Sebelum melewati jembatan, pengunjung akan dikaitkan sabuk pengaman oleh petugas TNGGP. Fungsinya jika tiba-tiba angin berhembus kencang di tengah jembatan, pengunjung harus mengencangkan sabuk agar tidak jatuh.
Sensasi sesungguhnya adalah ketika melangkahkan kaki ke jembatan karena dipastikan jembatan bakal bergoyang. Meski di samping kanan dan kiri terdapat jaring pengaman, namun bagi Anda yang takut ketinggian perlu pertimbangan matang untuk menjajalnya.
Jika Anda bisa mengatasi rasa takut atau bahkan menikmati sensasi jembatan yang bergoyang, Anda akan menikmati semilir angin segar sekaligus pemandangan indah yaitu pepohonan yang serba hijau, lebat, dan sedap dipandang mata di sebelah kiri dan kanan jembatan.
Tidak hanya itu, Anda bisa melihat Gunung Gede Pangrango dengan jelas yang dikelilingi awan. Sebagai gambaran, bagi Anda yang ingin berswafoto pemandangan sekitar akan dengan mudah ditangkap oleh lensa kamera.
Saat Medcom.id berada di tengah jembatan, angin yang berhembus semakin kencang dan hampir kehilangan keseimbangan. Beruntung, sabuk pengaman yang berfungsi sebagai pemberat badan tetap menopang.
Setelah sampai ujung jembatan, ada rasa senang dan puas, seolah sudah melewati rintangan sambil mencuci mata di sekitar Jembatan Gantung Situgunung.
Jika Anda tertarik menyambangi jembatan ini, lokasinya berada di TNGGP, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Selain jembatan gantung, Anda bisa menikmati wahana lain seperti area kamping, flying fox, danau, dan arena pertunjukan kesenian Sunda.
Pemandangan di sekitar jembatan gantung berupa pepohonan hijau. (Foto: Medcom.id/Theofilus Ifan)
Sukabumi: Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meresmikan jembatan gantung Situgunung di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Sukabumi, Jawa Barat. Jembatan ini merupakan jembatan terpanjang se-Asia Tenggara.
Medcom.id mendapat kesempatan menjajalnya.
Jembatan Situgunung memiliki ketinggan 107 meter dari titik terendah, panjang 243 meter, dan lebar 1,2 meter. Jembatan ini adalah salah satu fasilitas di TNGGP sekaligus akses bagi pengunjung yang ingin menuju air terjun Curug Sawer.
Dari gerbang TNGGP sampai ke jembatan ini, pengunjung harus melewati jalan berbatu sekitar 600 sampai 700 meter ke dalam. Setelah itu, pengunjung akan menemukan sebuah papan informasi dan dua pecahan jalan yang sama-sama menuntun ke air terjun Curug Sawer.
Jika ke kiri, pengunjung harus berjalan kaki sekitar 1,5 jam untuk sampai. Sedangkan dengan jembatan Situgunung yang berada di sebelah kanan, cukup berjalan sekitar lima sampai 10 menit.
Papan petunjuk menuju jembatan gantung Situgunung. (Foto: Medcom.id/Theofilus Ifan)
Baca juga:
Jembatan Gantung Terpanjang se-Asia Tenggara Diresmikan
Sebelum melewati jembatan, pengunjung akan dikaitkan sabuk pengaman oleh petugas TNGGP. Fungsinya jika tiba-tiba angin berhembus kencang di tengah jembatan, pengunjung harus mengencangkan sabuk agar tidak jatuh.
Sensasi sesungguhnya adalah ketika melangkahkan kaki ke jembatan karena dipastikan jembatan bakal bergoyang. Meski di samping kanan dan kiri terdapat jaring pengaman, namun bagi Anda yang takut ketinggian perlu pertimbangan matang untuk menjajalnya.
Jika Anda bisa mengatasi rasa takut atau bahkan menikmati sensasi jembatan yang bergoyang, Anda akan menikmati semilir angin segar sekaligus pemandangan indah yaitu pepohonan yang serba hijau, lebat, dan sedap dipandang mata di sebelah kiri dan kanan jembatan.
Tidak hanya itu, Anda bisa melihat Gunung Gede Pangrango dengan jelas yang dikelilingi awan. Sebagai gambaran, bagi Anda yang ingin berswafoto pemandangan sekitar akan dengan mudah ditangkap oleh lensa kamera.
Saat
Medcom.id berada di tengah jembatan, angin yang berhembus semakin kencang dan hampir kehilangan keseimbangan. Beruntung, sabuk pengaman yang berfungsi sebagai pemberat badan tetap menopang.
Setelah sampai ujung jembatan, ada rasa senang dan puas, seolah sudah melewati rintangan sambil mencuci mata di sekitar Jembatan Gantung Situgunung.
Jika Anda tertarik menyambangi jembatan ini, lokasinya berada di TNGGP, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Selain jembatan gantung, Anda bisa menikmati wahana lain seperti area kamping, flying fox, danau, dan arena pertunjukan kesenian Sunda.
Pemandangan di sekitar jembatan gantung berupa pepohonan hijau. (Foto: Medcom.id/Theofilus Ifan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)