Ketua DPR Bambang Soesatyo. Foto: Arga Sumantri/Medcom.id
Ketua DPR Bambang Soesatyo. Foto: Arga Sumantri/Medcom.id

Ketua DPR Ingatkan Pemerintah Atasi Kasus Stunting

Antara • 23 Agustus 2018 11:26
Jakarta: Pemerintah diminta untuk terus bersinergi mengatasi kasus gangguan pertumbuhan akibat gizi buruk kronis, atau stunting. Hal itu menanggapi kasus stanting yang terjadi di Provinsi Nusa Tengara Timur (NTT) dan Sulawesi Barat yang melampaui angka 40 persen.
 
Serta di Kota Cimahi, Jawa Barat, tercatat ada sebanyak 7.965 anak megalami stunting. "Saya mengkhawatirkan masih adanya kasus stunting di sejumlah daerah di Indonesia," kata Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) melalui pernyataan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis, 23 Agustus 2018.
 
Bamsoet menyebutkan berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), di Indonesia tercatat ada sekitar 7,8 juta balita dari 23 juta balita adalah penderita stunting atau sekitar 35,6 persen. Dari jumlah 7,8 juta balita tersebut, sebanyak 18,5 persen kategori sangat pendek dan 17,1 persen kategori pendek.

Ia meminta Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dapat berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda), untuk bersinergi memaksimalkan pelaksanaan program penanganan stunting sebagai upaya penanggulangan masalah kurang gizi di Indonesia.
 
Baca: DPR-Pemerintah Bahas Gizi Buruk di Asmat
 
Dalam pandangannya, pemerintahan Presiden Joko Widodo memiliki perhatian besar terhadap persoalan stunting, dan bahkan Presiden telah memimpin langsung Gerakan Nasional Pencegahan Stunting. Politikus Partai Golkar tersebut berharap kementerian dan lembaga (K/L) yang terkait dengan gizi buruk dapat menggenjot upaya pencegahan stunting.
 
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), kata dia, agar menggerakkan Pemda untuk mendorong masyarakat di pedesaan memanfaatkan dana desa guna mendirikan Posyandu, membangun fasilitas kesehatan, maupun sanitasi yang layak. Kemenkes diminta terus melakukan edukasi dan kampanye tentang manfaat air susi ibu (ASI) eksklusif bagi bayi, sebab ASI eksklusif memiliki kontribusi penting bagi  pertumbuhan dan daya tahan anak.
 
"Sekaligus mensosialisasikan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menjalankan pola hidup sehat agar terhindar dari segala macam penyakit," paparnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan