Jakarta: Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar rapat koordinasi bersama lintas komisi dan kementerian membahas persoalan Papua. Salah satu yang dibahas yakni wabah gizi buruk dan campak di Kabupaten Asmat, Papua.
Rapat koordinasi ini dipimpin langsung Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Rapat koordinasi dihadiri Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri PUPR Basuki Hadi Muldjono, Menteri Sosial Idrus Marham, Menteri Perempuan dan PA Yohanna Yambise, dan Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar. Sementara kedatangan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy diwakilkan pejabat terkait.
"Kita mengundang beberapa menteri supaya ada mozaik untuk melihat secara komprehensif," kata Fahri sesaat sebelum dimulainya rapat di ruang Pansus B Komplek Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Februari 2018.
Senada dengan Fahri, Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan, untuk menyelesaikan persoalan di Papua, tak cukup dilakukan satu kementerian. Perlu ada kerja sama lintas kementerian dan lembaga mengatasi berbagai macam persoalan di Papua.
"Untuk menyelesaikan masalah Asmat, utamanya KLB campak dan gizi buruk, perlu ada keterpaduan. Perlu ada sinergitas," kata Idrus.
Dalam rapat koordinasi nanti, DPR akan memberi masukan dan saran kepada pemerintah soal berbagai permasalahan yang ditemui di bumi Cendrawasih itu dan upaya menyelesaikan permasalahan tersebut. Agar kejadian serupa di Kabupaten Asmat tak terulang di kemudian hari.
"Bagaimana menyelesaikan permasalahan di Papua, Suku Asmat secara khusus dan Papua secara umum," kata dia.
Dalam empat bulan terakhir, sebanyak 24 anak meninggal akibat campak dan gizi buruk di Papua. Saat ini, sebanyak 12 balita masih dirawat di Rumah Sakit Agats, Kabupaten Asmat, Papua.
Sebanyak delapan korban tewas berasal dari Kampung Kapi, 15 anak dari Kampung As dan Kampung Atat. Sementara satu anak lainnya meninggal di Rumah Sakit Agats karena terlambat mendapat penanganan medis. Pemerintah pun menetapkan kejadian luar biasa (KLB) atas kejadian ini.
Polda Papua membentuk satuan tugas (satgas) terpadu untuk membantu menangani gizi buruk dan campak di Asmat. Satgas itu terdiri dari unsur pemerintah daerah (pemda), TNI, serta polisi.
Sebanyak 13 ton bantuan makanan dan obat-obatan dari TNI tiba di Kabupaten Asmat, Papua, Senin, 29 Januari 2018. Bantuan akan segera didistribusikan di sejumlah distrik Kabupaten Asmat untuk menanggulangi KLB gizi buruk dan campak.
Jakarta: Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar rapat koordinasi bersama lintas komisi dan kementerian membahas persoalan Papua. Salah satu yang dibahas yakni wabah gizi buruk dan campak di Kabupaten Asmat, Papua.
Rapat koordinasi ini dipimpin langsung Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Rapat koordinasi dihadiri Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri PUPR Basuki Hadi Muldjono, Menteri Sosial Idrus Marham, Menteri Perempuan dan PA Yohanna Yambise, dan Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar. Sementara kedatangan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy diwakilkan pejabat terkait.
"Kita mengundang beberapa menteri supaya ada mozaik untuk melihat secara komprehensif," kata Fahri sesaat sebelum dimulainya rapat di ruang Pansus B Komplek Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Februari 2018.
Senada dengan Fahri, Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan, untuk menyelesaikan persoalan di Papua, tak cukup dilakukan satu kementerian. Perlu ada kerja sama lintas kementerian dan lembaga mengatasi berbagai macam persoalan di Papua.
"Untuk menyelesaikan masalah Asmat, utamanya KLB campak dan gizi buruk, perlu ada keterpaduan. Perlu ada sinergitas," kata Idrus.
Dalam rapat koordinasi nanti, DPR akan memberi masukan dan saran kepada pemerintah soal berbagai permasalahan yang ditemui di bumi Cendrawasih itu dan upaya menyelesaikan permasalahan tersebut. Agar kejadian serupa di Kabupaten Asmat tak terulang di kemudian hari.
"Bagaimana menyelesaikan permasalahan di Papua, Suku Asmat secara khusus dan Papua secara umum," kata dia.
Dalam empat bulan terakhir, sebanyak 24 anak meninggal akibat campak dan gizi buruk di Papua. Saat ini, sebanyak 12 balita masih dirawat di Rumah Sakit Agats, Kabupaten Asmat, Papua.
Sebanyak delapan korban tewas berasal dari Kampung Kapi, 15 anak dari Kampung As dan Kampung Atat. Sementara satu anak lainnya meninggal di Rumah Sakit Agats karena terlambat mendapat penanganan medis. Pemerintah pun menetapkan kejadian luar biasa (KLB) atas kejadian ini.
Polda Papua membentuk satuan tugas (satgas) terpadu untuk membantu menangani gizi buruk dan campak di Asmat. Satgas itu terdiri dari unsur pemerintah daerah (pemda), TNI, serta polisi.
Sebanyak 13 ton bantuan makanan dan obat-obatan dari TNI tiba di Kabupaten Asmat, Papua, Senin, 29 Januari 2018. Bantuan akan segera didistribusikan di sejumlah distrik Kabupaten Asmat untuk menanggulangi KLB gizi buruk dan campak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)