Ilustrasi/Medcom.id
Ilustrasi/Medcom.id

Kedatangan Penawar Racun Penyebab Gagal Ginjal Akut Dipercepat

Antara • 26 Oktober 2022 17:35
Jakarta: Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Brian Sri Prahastuti menegaskan pemerintah serius menangani kasus gagal ginjal akut pada anak. Salah satu bentuk keseriusan itu adalah mempercepat kedatangan antidotum.
 
Antidotum adalah penawar racun. Menurut Brian, pemerintah membeli antidotum Fomepizole dari Singapura dan Australia dalam jumlah besar. 
 
Dalam penanganan kasus yang dilakukan Kementerian Kesehatan bersama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), pasien yang mendapatkan terapi antidotum menunjukkan perbaikan signifikan.

Selain itu, pemerintah memperkuat surveilans untuk mengantisipasi lonjakan kasus. Surveilans ini diharapkan bisa mengetahui akurasi dan keterpaduan data terkait kasus gangguan ginjal. Alhasil, kebijakan penanganan yang dirumuskan berbasis bukti serta memberikan rasa aman dan perlindungan kepada masyarakat.
 
"Kami melihat masih ada potensi banyak kasus yang belum terdata dengan baik. Agar ini tidak menjadi fenomena gunung es, maka kegiatan surveilans diperkuat," kata Brian.
 
Surveilans adalah kegiatan pengamatan penyakit secara terus menerus dan sistematis terhadap kejadian dan distribusi penyakitdo masyarakat. Melalui kegiatan ini, penanggulangan dan tindakan akan lebih efektif.
 
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan obat antidotum Fomepizole telah diuji coba kepada 10 dari 11 pasien di RSCM. Hasilnya, kondisi pasien membaik dan sebagian stabil. 
 
Kementerian Kesehatan menyimpulkan Fomepizole memberikan dampak positif. Budi memastikan bahwa obat tersebut diberikan gratis kepada seluruh pasien.
 
"Dan kami akan mempercepat kedatangannya ke Indonesia sehingga anak-anak bisa terselamatkan," kata Budi.
 
Baca: Ini Saran Dokter Cara Antisipasi, dan Mengatasi Gagal Ginjal Akut Pada Anak
 
Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mendorong pemerintah meningkatkan sosialisasi ke masyarakat terkait penghentian penggunaan obat sirop untuk anak. Jangan sampai masyarakat mendapat informasi simpang siur sehingga timbul kepanikan.
 
Rahmad juga menilai pemerintah perlu mengedukasi masyarakat tentang cara mengatasi penyakit yang diderita anak seperti batuk dan demam tanpa harus menggunakan obat cair.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan