Ilustrasi freepik
Ilustrasi freepik

Ini Saran Dokter Cara Antisipasi, dan Mengatasi Gagal Ginjal Akut Pada Anak

Amaluddin • 26 Oktober 2022 16:46
Surabaya: Kasus gagal ginjal akut akhir-akhir ini cukup meresahkan masyarakat. Meski demikian, masyarakat tak perlu cemas, karena ada cara untuk mencegah, mengantisipasi, dan mengatasinya.
 
"Tanda dan gejala gangguan ginjal pada anak, gejala umumnya karena adanya penurunan produksi urin. Sehingga para orang tua harus memantau konsumsi air minum untuk anak sudah cukup bagus atau belum," kata Staf Divisi Nefrologi Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) RSUD Dr Soetomo Surabaya, Muhammad Riza Kurniawan, dikonfirmasi, Rabu, 26 Oktober 2022.
 
Riza menjelaskan gangguan ginjal akut dapat terjadi apabila terdapat peningkatan serum kreatinin, atau penurunan jumlah produksi urin. Kreatinin adalah limbah dalam darah hasil dari produksi jaringan otot saat beraktivitas. Kreatinin dalam darah akan disaring oleh ginjal dan dibuang melalui urin.

"Jika fungsi ginjal terganggu maka ginjal akan kesulitan untuk menyaring kreatinin sehingga jumlahnya meningkat dalam darah," katanya.
 
Menurut Riza, air merupakan komponen penting dalam kehidupan, namun seringkali kurang diperhatikan. Padahal, air pada tubuh anak menempati persentase yang besar dari berat badannya. 
 
Misalnya pada anak usia satu tahun pertama, volume air total dalam tubuh sebanyak 65-80 persen dari berat badan. Persentase ini akan berkurang seiring bertambahnya usia, menjadi 55-60 persen saat remaja.
 
Untuk kebutuhan cairan pada anak berbeda berdasarkan usia, yakni bayi usia 0-6 bulan memerlukan cairan 700 mL/hari, bayi 7-12 bulan 800 mL/hari, anak 1-3 tahun memerlukan 1300 mL/hari, anak 4-8 tahun 1700 mL/hari, anak 9-13 tahun memerlukan 2400 mL/hari.
 
"Lebiu baik mencegah dari pada mengobati. Misalnya dengan menjaga asupam nutrisi, cairan dan makanan bergizi pada anak. Bagi anak-anak, hindari merokok, alkohol, obat-obatan terlarang. Hindari juga obat-obatan di luar resep yang diberikan dokter," katanya.
 
Cairan ini dapat berasal dari makanan maupun minuman. Cairan dari minuman dapat berasal dari air putih, susu, atau jus buah. Normalnya seorang anak buang air kecil minimal 0,5 cc/kg/jam. Misalnya berat badan anak 10 kg, maka normalnya dalam satu jam buang air kecil minimal 5 cc, sehingga dalam enam jam anak buang air kecil sebanyak 30 cc.
 
"Jika jumlahnya menurun atau enam jam tidak buang air kecil meski minum air cukup, maka harus segera dibawa ke dokter. Karena itu tanda dan gejala gangguan ginjal pada anak," ujarnya.
 
Sementara untuk pengobatan yang bisa dilakukan jika fungsi ginjal menurun adalah melakukan cuci darah. Hal itu dapat dilakukan dengan mesin atau yang sering disebut hemodialisis atau cuci perut. Kendati demikian pada kasus gangguan ginjal akut, masih memiliki kemungkinan kemungkinan untuk sembuh. 
 
"Pada kasus gangguan ginjal akut, maka fungsi ginjal harus kembali normal. Tapi terkadang tidak banyak yang mengerti, bahwa pemeriksaan fungsi ginjal tidak seperti pemeriksaan darah yang dilakukan secara rutin," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan