Jakarta: Polda Papua membentuk satuan tugas (satgas) terpadu untuk membantu menangani wabah gizi buruk dan campak di Asmat. Satgas itu terdiri dari unsur pemerintah daerah (pemda), TNI, serta polisi.
"Kemarin, (satgas) sudah berangkat melalui jalur Mimika, jalur laut," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 17 Januari 2018.
Menurut dia, satgas itu berisikan sejumlah tim medis gabungan. Mereka akan memberikan bantuan gizi, obat-obatan, susu, dan makanan untuk balita.
Kamal menyebut satgas terpadu itu akan bekerja selama satu bulan di Asmat. Kelak, kata dia, satgas terpadu itu bakal bergabung dengan satgas lain yang lebih dulu berada di Asmat.
Baca: Kalla Soroti APBD Papua
Satgas terpadu tak hanya mengurusi kondisi kesehatan warga Asmat. Mereka juga menangani kondisi sosial di wilayah tersebut.
Selain itu, satgas terpadu juga membuat kegiatan sosial di sana. "Seperti vaksi dan sebagainya," ujar dia.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/3NOEL90k" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Polda Papua membentuk satuan tugas (satgas) terpadu untuk membantu menangani wabah gizi buruk dan campak di Asmat. Satgas itu terdiri dari unsur pemerintah daerah (pemda), TNI, serta polisi.
"Kemarin, (satgas) sudah berangkat melalui jalur Mimika, jalur laut," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 17 Januari 2018.
Menurut dia, satgas itu berisikan sejumlah tim medis gabungan. Mereka akan memberikan bantuan gizi, obat-obatan, susu, dan makanan untuk balita.
Kamal menyebut satgas terpadu itu akan bekerja selama satu bulan di Asmat. Kelak, kata dia, satgas terpadu itu bakal bergabung dengan satgas lain yang lebih dulu berada di Asmat.
Baca: Kalla Soroti APBD Papua
Satgas terpadu tak hanya mengurusi kondisi kesehatan warga Asmat. Mereka juga menangani kondisi sosial di wilayah tersebut.
Selain itu, satgas terpadu juga membuat kegiatan sosial di sana. "Seperti vaksi dan sebagainya," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)