Wakil Presiden Jusuf Kalla. Foto: MTVN/Dheri
Wakil Presiden Jusuf Kalla. Foto: MTVN/Dheri

Kalla Soroti APBD Papua

Dheri Agriesta • 16 Januari 2018 19:15
Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla menyoroti anggaran daerah Papua. Sebab, masih ditemukan anak yang meninggal akibat gizi buruk. Padahal, APBD Papua pada 2017 cukup besar.
 
Kalla mengatakan, gizi buruk bisa karena angka kemiskinan yang tinggi. Padahal, Papua memiliki sumber daya alam yang dapat dikelola.
 
"Gaya hidup masyarakat mesti diubah juga masalah kemiskinan, karena kalau kita lihat APBD-nya Papua kan tinggi," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa, 16 Januari 2018.
 
APBD Papua termasuk yang tinggi di Indonesia. Selain itu, pemerintah juga memberikan dana desa kepada daerah terpencil di Papua.
 
Provinsi Papua pada 2017 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp56,85 Triliun yang terdiri dari DIPA (Daftar Isian Pelaksaan Anggaran) Kementerian/Lembaga atau Satker sebesar Rp 13,68 triliun dan DIPA Transfer ke Daerah dan Dana Desa mencapai Rp 43,17 triliun.
 
Baca: Presiden: Akses Menuju Asmat Sangat Sulit
 
Kalla meminta pejabat di daerah bekerja lebih efektif untuk melihat masalah yang terjadi. Jika kesulitan, pemerintah pusat bisa turun tangan membantu menyelesaikan masalah. "Nanti dikirim (petugas kesehatan) dari Kementerian Kesehatan," jelas Kalla.
 
Pemerintah sudah mengirimkan bantuan ke Kabupaten Asmat sejak September 2017. Kini, Kalla meminta Pemerintah Daerah bekerja dengan cermat. "Tugas pokok yang pertama pemerintah daerah harus betul-betul efektif," jelas Kalla.
 
Dalam empat bulan terahir, sebanyak 63 anak meninggal akibat campak dan gizi buruk. Jumlah tertinggi kematian terjadi di Distrik Pulau Tiga, sebanyak 37 orang.
 
TNI pun telah mengirimkan 53 perseonel tim medis yang tergabung dalam Satuan Tugas Kesehatan TNI kejadian Luar Biasa (Satgas Kesehatan TNI KLB). Satgas kesehatan TNI KLB terdiri dari dokter spesialis dan paramedis. Mereka juga membawa obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat.
 
Selain anak-anak, sebanyak 21 ibu hamil dan menyusui juga terjangkit gizi buruk di Kampung Sawa, Distrik Sawa Erma. Petugas kesehatan di Sawa Erma juga menemukan 14 balita dalam kondisi gizi buruk.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan