Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi di terjadi di sejumlah wilayah perairan Indonesia pada 27-28 Maret 2023. Tinggi gelombang antara 2,5 sampai 4 meter.
BMKG mencatat gelombang tinggi tersebut berpeluang terjadi di perairan selatan Jawa Tengah dan perairan selatan Jawa Timur. Kemudian, di Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah, dan Samudra Hindia Selatan Jawa Timur.
Faktor yang menyebabkan gelombang tinggi tersebut karena adanya pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Timur Laut menuju Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 3-15 knot.
Sedangkan, di wilayah Indonesia bagian selatan, dominan bergerak dari Timur ke Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 3-15 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Jawa bagian tengah dan timur, perairan Fakfak sampai Kaimana, perairan selatan Tanimbar, dan Laut Arufu.
Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh hingga Kepulaun Mentawai, dan perairan Bengkulu hingga Lampung. Kemudian, di Samudra Hindia Barat Sumatera, perairan selatan Banten sampai Jawa Barat, dan perairan selatan Bali sampai Sumbawa.
Peningkatan gelombang tinggi juga berpotensi terjadi di Selat Bali hingga Lombok dan Alas bagian selatan. Lalu, perairan selatan Pulau Sumba, Samudra Hindia Selatan Bali sampai NTT, Laut Jawa bagian tengah dan timur, perairan utara Madura, serta Selat Makassar bagian selatan,
Selanjutnya, perairan Kepulauan Sangihe sampai Talaud, perairan Bitung hingga Kepulauan Sitaro, Laut Maluku, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat sampai Papua, perairan selatan Babar hingga Tanimbar, Laut Arufu, Samudra Pasifik Utara Halmahera sampai Papua.
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi masyarakat yang tinggal di pesisir dan nelayan yang beraktivitas.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi di terjadi di sejumlah wilayah perairan Indonesia pada 27-28 Maret 2023. Tinggi gelombang antara 2,5 sampai 4 meter.
BMKG mencatat gelombang tinggi tersebut berpeluang terjadi di perairan selatan Jawa Tengah dan perairan selatan Jawa Timur. Kemudian, di Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah, dan Samudra Hindia Selatan Jawa Timur.
Faktor yang menyebabkan gelombang tinggi tersebut karena adanya pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Timur Laut menuju Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 3-15 knot.
Sedangkan, di wilayah Indonesia bagian selatan, dominan bergerak dari Timur ke Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 3-15 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Jawa bagian tengah dan timur, perairan Fakfak sampai Kaimana, perairan selatan Tanimbar, dan Laut Arufu.
Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh hingga Kepulaun Mentawai, dan perairan Bengkulu hingga Lampung. Kemudian, di Samudra Hindia Barat Sumatera, perairan selatan Banten sampai Jawa Barat, dan perairan selatan Bali sampai Sumbawa.
Peningkatan gelombang tinggi juga berpotensi terjadi di Selat Bali hingga Lombok dan Alas bagian selatan. Lalu, perairan selatan Pulau Sumba, Samudra Hindia Selatan Bali sampai NTT, Laut Jawa bagian tengah dan timur, perairan utara Madura, serta Selat Makassar bagian selatan,
Selanjutnya, perairan Kepulauan Sangihe sampai Talaud, perairan Bitung hingga Kepulauan Sitaro, Laut Maluku, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat sampai Papua, perairan selatan Babar hingga Tanimbar, Laut Arufu, Samudra Pasifik Utara Halmahera sampai Papua.
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi masyarakat yang tinggal di pesisir dan nelayan yang beraktivitas.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)