Jakarta: Narapidana (napi) kasus narkoba Muslim Bin Harimin kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika klas IIA Pangkal Pinang, Minggu, 13 Februari 2022. Aparat penegak hukum langsung mencari napi tersebut.
Kepala Lapas Narkotika klas IIA Pangkal Pinang Sugeng Handono meyakini Muslim tidak bisa pergi jauh. Pasalnya, dia tidak memiliki uang maupun alat komunikasi yang memungkinkan untuk meminta bantuan saat kabur.
"Kemungkinan besar masih di sekitar sini (Pangkal Pinang) karena dia tidak bawa HP (handphone) dan uang, pastinya langkahnya terbatas, kecuali ada yang membantu," kata Sugeng melalui keterangan tertulis, Selasa, 15 Februari 2022.
Baca: Pemakai Sabu Simpan Pistol Ilegal Dibekuk
Polisi sudah menyebar ciri-ciri Muslim ke masyarakat. Masyarakat diminta melapor jika melihat orang yang mirip dengan Muslim ke penegak hukum terdekat.
Pelarian Muslim juga dijadikan pelajaran untuk Lapas Narkotika klas IIA Pangkal Pinang. Pelarian itu dinilai memberikan informasi ke pengelola Lapas bahwa ada celah yang bisa digunakan narapidana untuk kabur.
"Yang jelas kita mengambil hikmah, mungkin selama ini kita merasa tembok setinggi tujuh meter itu tidak bisa dilewati, ternyata bisa. Artinya ke depan apa? Kita harus meningkatkan kewaspadaan," ujar Sugeng.
Jakarta:
Narapidana (napi) kasus narkoba Muslim Bin Harimin kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika klas IIA Pangkal Pinang, Minggu, 13 Februari 2022. Aparat penegak hukum langsung mencari napi tersebut.
Kepala
Lapas Narkotika klas IIA Pangkal Pinang Sugeng Handono meyakini Muslim tidak bisa pergi jauh. Pasalnya, dia tidak memiliki uang maupun alat komunikasi yang memungkinkan untuk meminta bantuan saat kabur.
"Kemungkinan besar masih di sekitar sini (Pangkal Pinang) karena dia tidak bawa HP (handphone) dan uang, pastinya langkahnya terbatas, kecuali ada yang membantu," kata Sugeng melalui keterangan tertulis, Selasa, 15 Februari 2022.
Baca:
Pemakai Sabu Simpan Pistol Ilegal Dibekuk
Polisi sudah menyebar ciri-ciri Muslim ke masyarakat. Masyarakat diminta melapor jika melihat orang yang mirip dengan Muslim ke penegak hukum terdekat.
Pelarian Muslim juga dijadikan pelajaran untuk Lapas
Narkotika klas IIA Pangkal Pinang. Pelarian itu dinilai memberikan informasi ke pengelola Lapas bahwa ada celah yang bisa digunakan narapidana untuk kabur.
"Yang jelas kita mengambil hikmah, mungkin selama ini kita merasa tembok setinggi tujuh meter itu tidak bisa dilewati, ternyata bisa. Artinya ke depan apa? Kita harus meningkatkan kewaspadaan," ujar Sugeng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)