Jakarta: Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) dapat dipulihkan secara cepat dari serangan virus ransomwere. Hal itu bisa dilakukan apabila pemerintah memiliki sistem penyimpanan data yang tepat.
Pakar teknologi informasi Simon Simaremare mengungkap sejumlah upaya penyimpanan data. Salah satunya dengan konsep snapshot dan safe mode pada ruang penyimpanan utama.
"Dengan adanya snapshot dan safe mode, maka sanpahot tidak bisa dihilangkan atau dihapus oleh ransomware sehingga data dapat dipulihkan dalam hitungan menit atau bahkan detik, tergantung jumlah data," ujar Simon dalam keterangan tertulis, Jumat, 28 Juni 2024.
Pemerintah juga dapat melakukan pencandangan data melalui konsep backup immutable copy. Pencandangan data yang immutable atau tidak dapat diubah dipastikan aman dari malwere.
"Ini memberikan lapisan perlindungan tambahan yang signifikan," jelasnya.
Selain itu, pemerintah dapat mengimplementasikan enkripsi pada semua data dalam mencegah pencurian data. Pemerintah disarankan menggunakan enkripsi AES 256-bit.
"Teknologi dan strategi penyimpanan data yang tepat sangat penting dalam menghadapi serangan ransomware," pungkasnya.
Sebelumnya, pemerintah menyebut data di PDNS 2 yang diserang ransomware hangus. Telkom dan sejumlah pihak terkait sudah mencoba memulihkan berkas yang ada.
"Yang jelas, data yang sudah kena ransomware sudah enggak bisa kita recovery,” kata Direktur Network Telkom Indonesia Herlan Wijanako di Kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Rabu, 26 Juni 2024.
Jakarta: Pusat Data Nasional Sementara (
PDNS) dapat dipulihkan secara cepat dari serangan virus
ransomwere. Hal itu bisa dilakukan apabila pemerintah memiliki sistem penyimpanan data yang tepat.
Pakar teknologi informasi Simon Simaremare mengungkap sejumlah upaya penyimpanan data. Salah satunya dengan konsep
snapshot dan
safe mode pada ruang penyimpanan utama.
"Dengan adanya
snapshot dan
safe mode, maka sanpahot tidak bisa dihilangkan atau dihapus oleh
ransomware sehingga data dapat dipulihkan dalam hitungan menit atau bahkan detik, tergantung jumlah data," ujar Simon dalam keterangan tertulis, Jumat, 28 Juni 2024.
Pemerintah juga dapat melakukan pencandangan data melalui konsep
backup immutable copy. Pencandangan data yang
immutable atau tidak dapat diubah dipastikan aman dari
malwere.
"Ini memberikan lapisan perlindungan tambahan yang signifikan," jelasnya.
Selain itu, pemerintah dapat mengimplementasikan enkripsi pada semua data dalam mencegah pencurian data. Pemerintah disarankan menggunakan enkripsi AES 256-bit.
"Teknologi dan strategi penyimpanan data yang tepat sangat penting dalam menghadapi serangan
ransomware," pungkasnya.
Sebelumnya, pemerintah menyebut data di PDNS 2 yang diserang
ransomware hangus. Telkom dan sejumlah pihak terkait sudah mencoba memulihkan berkas yang ada.
"Yang jelas, data yang sudah kena
ransomware sudah enggak bisa kita
recovery,” kata Direktur Network Telkom Indonesia Herlan Wijanako di Kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Rabu, 26 Juni 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)