Didik Meiko, Director of Business Development PT Digital Mediatama Maxima, mengungkapkan bahwa langkah awal dari kerja sama ini adalah pembentukan joint venture. Menurutnya, kolaborasi ini dilatarbelakangi oleh besarnya potensi bisnis yang dimiliki Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi terbesar dan tertua di Indonesia.
"Yang penting adalah satu, secara potensi secara bisnis. Muhammadiyah ini memiliki sekitar 30 sampai 40 institusi yang dapat dimaksimalkan. Ini menaungi berbagai macam prospek bisnis," ungkap Didik, Rabu, 25 Juni 2025.
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Mataram Buka Fakultas Kedokteran, Camaba Bisa Daftar! |
Joint venture ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan bisnis melalui pendekatan institusional yang kuat. Didik juga menegaskan bahwa kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada aspek komersial, tetapi juga akan menyentuh bidang keumatan.
"Kita jangan lupa, kita juga bergerak dalam bidang keumatan bersama-sama. Tapi yang terpenting adalah potensi bisnisnya yang besar melalui institusi-institusi Muhammadiyah," tambahnya.
Dengan landasan tersebut, PT Digital Media Tama optimistis bahwa kerja sama dengan Muhammadiyah akan membuka peluang baru dalam ekosistem bisnis digital dan sosial di Indonesia.
Baca juga: Dukung Pengembangan Sekolah Muhammadiyah, Pemerintah Australia Berikan Bantuan Rp38 Miliar |
Sementara itu, Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan, Yayat Sujatna, turut menyoroti besarnya skala Muhammadiyah secara numerik. Ia menyebutkan, Muhammadiyah membawahi berbagai lembaga pendidikan dari PAUD hingga universitas, rumah sakit, panti asuhan, jompo, lembaga filantropi, dan bahkan lembaga keuangan.
Namun Yayat juga menekankan tantangan internal Muhammadiyah, yakni jalannya lembaga-lembaga tersebut masih cenderung sporadis dan terfragmentasi.
“Ini bisa dijamaahkan, diagregasi, dan dikuatkan dengan satu kata yakni digitalisasi. Kalau tidak digitalisasi, saya kira agak sulit,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Yayat mengingatkan bahwa kolaborasi ini bukan semata soal bisnis, tetapi soal bagaimana memajukan mu'amalah secara berjamaah. “Mungkin kita perlu berjamaah dalam mu’amalah, tidak semata berjamaah dalam sholat,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News