"Berdirinya Fakultas Kedokteran membuat layanan kesehatan semakin merata," kata Ketua PP Muhammadiyah Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, dikutip dari laman Antara, Senin, 5 Mei 2025.
Ia berharap hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Ini suatu berkah, UMMAT menjadi salah satu dari 117 Fakultas Kedokteran di Indonesia. Harapannya akan meningkatkan layanan kesehatan ke depannya, tidak hanya di NTB tetapi juga Indonesia bagian Timur," kata Muhadjir.
Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, menyambut baik berdirinya Fakultas Kedokteran UMMAT. Dia berharap kampus ini dapat berkontribusi dalam peningkatan jumlah dokter di NTB. Pasalnya, kondisi saat ini NTB masih kekurangan dokter.
“Alhamdulillah hari ini UMMAT membuka Prodi Kedokteran, mudah-mudahan bisa menambah jumlah dokter yang ada. Mudah-mudahan kami bisa bekerja sama lebih erat, Insyaallah ke depan kami menggerakkan provinsi ini secara kolaborasi," ujar dia.
Baca juga: Dukung Pengembangan Sekolah Muhammadiyah, Pemerintah Australia Berikan Bantuan Rp38 Miliar |
Rektor UMMAT Abdul Wahab mengaku bersyukur atas peresmian Fakultas Kedokteran. Sejak, gagasan pendirian fakultas ini sejak 2012 oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB.
"Dan baru tahun ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menerbitkan izin SK operasionalnya," ujar dia.
Dia menyebut fasilitas yang dimiliki Fakultas Kedokteran UMMAT sangat memadai. Dia memastikan dokternya siap membantu dan mengajar.
“Kami akan berjuang semaksimal mungkin membantu pemerintah dan masyarakat untuk bidang kesehatan,” tegas Wahab.
Peresmian ini menandai pembukaan pendaftaran mahasiswa baru S1 Kedokteran Tahun Akademik 2025/2026. Wahab menjelaskan jumlah mahasiswa baru yang akan diterima Fakultas Kedokteran Ummat pada tahun ini, sebanyak 50 orang.
"Jatah dari kementerian untuk tahun ini menerima 50 mahasiswa. Selanjutnya, kami berkomitmen biaya pendidikannya Insyaallah lebih rendah dari universitas lain dan minimal enam tahun meraih akreditasi Unggu," ujar Wahab.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News