Jakarta: Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat bijak merespons temuan 47 kasus varian Omicron di Indonesia. Mayoritas pasien, yakni warga negara Indonesia (WNI) pelaku perjalanan Internasional.
"Transparansi data yang disampaikan oleh pemerintah terkait jumlah penularan Omicron hendaknya disikapi sebagai peringatan agar masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri untuk alasan yang tidak mendesak," Wiku seperti disitat dari laman Covid19.go.id, Rabu, 29 Desember 2021.
Menurut dia, Omicron telah terdeteksi di 115 negara dengan total 184 ribu kasus lebih. Inggris menempati urutan pertama dengan jumlah kasus tertinggi. Peningkatan konstan terlihat di Amerika Serikat, Jerman, dan Prancis dengan jumlah kasus Omicron lebih tinggi dibandingkan dengan Norwegia dan Afrika Selatan.
Baca: Wapres Sebut WNI Dilarang ke Luar Negeri, Ini Penjelasan Jubir
"Melihat tren perkembangan kasus Omicron yang terus meningkat baik di tingkat global dan nasional, kita harus terus mengantisipasi agar penularan varian ini dapat ditekan seminimal mungkin di Indonesia," ungkap Wiku.
Dia menjelaskan mayoritas kasus positif Omicron pada pelaku perjalanan internasional mendorong pemerintah mengetatkan pengawasan di pintu-pintu masuk kedatangan luar negeri. Fokus utama diberikan kepada negara-negara dengan tingkat kasus Omicron terdeteksi tinggi.
"Satgas berharap masyarakat juga dapat mengambil peran dalam mencegah masuknya varian Omicron ke Indonesia," kata Wiku.
Jakarta: Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan
Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat bijak merespons temuan 47 kasus varian
Omicron di Indonesia. Mayoritas pasien, yakni warga negara Indonesia (WNI) pelaku perjalanan Internasional.
"Transparansi data yang disampaikan oleh pemerintah terkait jumlah penularan
Omicron hendaknya disikapi sebagai peringatan agar masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri untuk alasan yang tidak mendesak," Wiku seperti disitat dari laman Covid19.go.id, Rabu, 29 Desember 2021.
Menurut dia, Omicron telah terdeteksi di 115 negara dengan total 184 ribu kasus lebih. Inggris menempati urutan pertama dengan jumlah kasus tertinggi. Peningkatan konstan terlihat di Amerika Serikat, Jerman, dan Prancis dengan jumlah kasus Omicron lebih tinggi dibandingkan dengan Norwegia dan Afrika Selatan.
Baca:
Wapres Sebut WNI Dilarang ke Luar Negeri, Ini Penjelasan Jubir
"Melihat tren perkembangan kasus Omicron yang terus meningkat baik di tingkat global dan nasional, kita harus terus mengantisipasi agar penularan varian ini dapat ditekan seminimal mungkin di Indonesia," ungkap Wiku.
Dia menjelaskan mayoritas kasus positif Omicron pada pelaku perjalanan internasional mendorong pemerintah mengetatkan pengawasan di pintu-pintu masuk kedatangan luar negeri. Fokus utama diberikan kepada negara-negara dengan tingkat kasus Omicron terdeteksi tinggi.
"Satgas berharap masyarakat juga dapat mengambil peran dalam mencegah masuknya varian Omicron ke Indonesia," kata Wiku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)