Jakarta: Tak kurang dari 400 imigran ilegal dari berbagai negara di Timur Tengah tak hanya mencaplok trotoar menjadi tempat tinggal. Mereka juga tidur di depan rumah toko (ruko) di sekitar Rumah Detensi Imigrasi Kalideres, Jakarta Barat.
Salah satu imigran mengaku, lebih memilih tinggal di depan ruko dibandingkan di trotoar. "Kalau saya di trotoar takut tertabrak. Ada banyak kendaraan lewat," kata perempuan dua anak saat berbincang dengan Medcom.id, Jumat, 16 Maret 2018.
Perempuan asal Somalia itu mengaku memasang terpal untuk tidur saat ruko tutup pada malam hari. Namun, dari pantauan, ada beberapa imigran yang tetap menggelar terpal meski masih siang.
Rudi, salah satu penjaga toko, mengaku tidak nyaman dengan keberadaan imigran ilegal di depan ruko. Mereka menggangu.
(Baca juga: Rela Tidur di Trotoar Demi Masuk Rudenim)
"Mengganggu sekali. Berisik. Depan toko juga jadi kumuh dan bau karena beberapa dari mereka buang air besar di lahan itu (jaraknya tidak jauh dari toko)," beber dia.
Pantauan Medcom.id, sebagian imigran yang tinggal di depan ruko juga memasang tali rafia untuk menjemur pakaian. Mereka mencuci pakaian di toilet gratis seperti di masjid dan toilet umum kontrakan sekitar.
Terkait hal tersebut, Bendahara RT 007 RW 011, Kelurahan Kalideres, Jakarta Barat, Mustofa berharap pemerintah segera memindahkan mereka.
"Ini kan manusia bukan binatang. Cepat dong diselesaikan jangan dilama-lamain. Kan duitnya ada banyak dari PBB, dari dunia," tukas dia.
(Baca juga: Imigran Ilegal di Kalideres Kerap Rebutan Sumbangan)
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/4KZOvwYN" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Tak kurang dari 400 imigran ilegal dari berbagai negara di Timur Tengah tak hanya mencaplok trotoar menjadi tempat tinggal. Mereka juga tidur di depan rumah toko (ruko) di sekitar Rumah Detensi Imigrasi Kalideres, Jakarta Barat.
Salah satu imigran mengaku, lebih memilih tinggal di depan ruko dibandingkan di trotoar. "Kalau saya di trotoar takut tertabrak. Ada banyak kendaraan lewat," kata perempuan dua anak saat berbincang dengan
Medcom.id, Jumat, 16 Maret 2018.
Perempuan asal Somalia itu mengaku memasang terpal untuk tidur saat ruko tutup pada malam hari. Namun, dari pantauan, ada beberapa imigran yang tetap menggelar terpal meski masih siang.
Rudi, salah satu penjaga toko, mengaku tidak nyaman dengan keberadaan imigran ilegal di depan ruko. Mereka menggangu.
(Baca juga:
Rela Tidur di Trotoar Demi Masuk Rudenim)
"Mengganggu sekali. Berisik. Depan toko juga jadi kumuh dan bau karena beberapa dari mereka buang air besar di lahan itu (jaraknya tidak jauh dari toko)," beber dia.
Pantauan
Medcom.id, sebagian imigran yang tinggal di depan ruko juga memasang tali rafia untuk menjemur pakaian. Mereka mencuci pakaian di toilet gratis seperti di masjid dan toilet umum kontrakan sekitar.
Terkait hal tersebut, Bendahara RT 007 RW 011, Kelurahan Kalideres, Jakarta Barat, Mustofa berharap pemerintah segera memindahkan mereka.
"Ini kan manusia bukan binatang. Cepat dong diselesaikan jangan dilama-lamain. Kan duitnya ada banyak dari PBB, dari dunia," tukas dia.
(Baca juga:
Imigran Ilegal di Kalideres Kerap Rebutan Sumbangan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)